Minggu, 27 November 2011

Peredam Kegelisahan dengan cara Sabar dan Jujur!!

Sabar, adalah keadaan dimana seseorang harus ikhlas hati menunggu, menerima, serta menjalankan segala yang ada di depan matanya ataupun apa yang harus ia hadapi, bersikap tenang dalam menghadapi cobaan yang menyesakkan hati, dan menampakkan rasa kecukupan ketika ditimpa kesusahan dalam kehidupan. Terkadang untuk bersabar sangatlah sulit, karena hanya beberapa orang saja yang dapat dikategorikan sebagai orang yang sabar, yaitu orang yang benar-benar tidak pernah mengeluh, selalu menerima dengan lapang dada dan ikhlas hati akan apa yang diterimanya, ia senantiasa selalu bersyukur akan apa yang diperoleh. Itulah orang sabar.

Pastinya orang yang sabar sangat berbeda dengan orang gegabah. Gegabah adalah kebalikan dari sabar. Selalu berusaha untuk menjalankan segala hal dengan tergesa-gesa, tidak dengan akal sehat dan terkesan terburu-buru. Orang yang hidupnya tergesa-gesa pasti akan merasa tidak nyaman dan tidak tenang. Keadaan tersebut sering kali disebut dengan gelisah. Dimana gelisah diartikan sebagai merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir dalam setiap perbuatannya , tidak tenang dalam tingkah lakunya, dan kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Kegelisahan juga bisa dirasakan seseorang akan keadaan sekitarnya yang tidak sesuai dengan harapan dan tujuan awalnya, sehingga ia selalu merasa waspada atau was-was dalam menghadapi sesuatu. Sungguh merugi orang yang berada dalam suatu kegelisahan, karena kegelisahan akan membawa pada ketidakteraturan ataupun pada ketidakpastian.
Manusia terkadang dihadapkan pada dua hal, yaitu
        1.   Bagaimana setiap orang harus dapat memecahkan masalahnya sendiri dengan caranya masing-masing.
        2.   Mereka harus dapat berpikir dengan matang apa yang nantinya harus diperbuat dan bagaimana hasil maupun dampak yang ada dari perbuatannya tersebut. 
Bila orang tersebut dapat melatih dirinya untuk tidak gelisah, untuk tetap berpendirian teguh dan dapat bertahan dalam situasi yang mungkin tidak sesuai dengan dirinya, orang tersebut akan dapat menjalankan kehidupannya dengan baik. Namun apabila orang tersebut tidak sabar, selalu merasa gelisah, dan selalu gegabah, sudah dapat diperkirakan bahwa hidupnya juga akan dihantui oleh rasa gelisah.

Kegelisahan seorang manusia dapat muncul karena orang tersebut melakukan hal yang seharusnya tidak sesuai. Contoh kecilnya yaitu, seorang anak laki-laki yang sedang bermain bola di dalam rumahnya, ia tidak memperhatikan sekitarnya. Dan akhirnya bola tersebut mengenai Vas Bunga kesayangan ibunya, Vas Bunga tersebut pecah dan pasti anak tersebut akan merasa gelisah. Ia akan berada dalam kegelisahan, antara harus berbicara jujur soal Vas Bunga tersebut atau malah mencari cara agar perbuatannya tidak diketahui ibunya. Bila anak tersebut berpikir jernih, bahwa berbicara jujur itu adalah pemecahan masalah yang paling baik, maka ia akan bicara jujur pada ibunya. Namun anak tersebut itu justru segera mencari akal untuk memanipulasi kejadian yang ada, maka anak tersebut akan merasa gelisah. Anak itu akan gelisah karena masih ada suatu hal yang masih ia sembunyikan. Itulah contoh kecil dari hal yang dapat menimbulkan kegelisahan.
Kaitan antara kegelisahan dengan sebuah kebudayaan yang sudah ada adalah bagaimana budaya manusia untuk menghilangkan atau menghindari perbuatan yang dapat menimbukan kegelisahan. Dari contoh tersebut, berarti dapat disimpulkan, bahwa harus dibiasakan untuk berlaku jujur dan mau mengakui segala sesuatu dengan sebenar-benarnya.
Kegelisahan memang terkadang berhubungan dengan hal negatif, karena kegelisahan akan menimbulkan perasaan seseorang merasa untuk melakukan sesuatu sesuai yang diinginkan dan diharapkan.
Kegelisahan juga bisa membuat lebih baik bila suatu hal yang ingin dirubah tidak dilandasi dengan merasa sebuah kegelisahan, dan apabila terjadi?? sedikit saja kesalahan. Kegelisahan tersebut malah akan menjadi beban yang sangat berat, akhirnya menjadikan seseorang yang merasa gelisah dan tidak dapat berpikir dengan jernih. Orang tersebut malah merasakan tertekan hidupnya karena memiliki sebuah tanggungan.  Apa yang akan dilakukan, apa yang seharusnya diraih dan dituju menjadi tidak terarah. Maka dari itu diperlukan sebuah kesabaran. Sebenarnya, lebih tepat kesabaran dan kejujuran. Karena kedua hal tersebut mudah-mudahan tidak akan mendekatkan diri seseorang pada rasa gelisah dan was-was. Itulah sebabnya mengapa dikatakan bahwa sebaik-baiknya tanamkanlah hati kita dengan penuh kesabaran, kejujuran, dan keikhlasan. Jika suatu dalam diri dan hati mempunyai aspek-aspek tersebut maka mudah-mudahan semua itu akan menghasilkan sebuah hasil sesuai dengan yang diharapkan, bukannya mengantarkan pada sebuah kegelisahan.

Itulah sebabnya mengapa kegelisahan selalu menghantui manusia. Manusia yang hidupnya selalu merasa gelisah, ia akan merasakan bahwa dirinya tidak bebas. Setiap tempat, setiap waktu, dan setiap apa yang ia lakukan pasti terkesan janggal dan pasti akan membuat dirinya harus berpikir dua kali, dan terkadang malah membuat dirinya tidak berani untuk melakukan hal tersebut, serta dirinya akan menyerah karena ia merasa apa yang nantinya akan diperoleh pasti akan merugikan dirinya. Janganlah pernah membawa diri kita sendiri pada kegelisahan. Karena kegelisahan kebanyakan akan berujung pada sesuatu yang bersifat negatif, walaupun tidak selalu begitu, kegelisahan dapat berujung pada hal positif, tetapi tidak ada salahnya jika melakukan segala hal dengan benar sesuai dnegan aturan, takaran, dan ketentuan. Dengan begitu diri kita akan dapat terhindar dari segala macam kegelisahan.

1 komentar:

Susan mengatakan...

Artikel yang cukup bermanfaat dan menambah Ilmu, Kunjungi juga ya www.biologi.uma.ac.id dan www.uma.ac.id

Posting Komentar