Minggu, 27 November 2011

Harapan Manusia bagai Buku dengan Kertas

Harapan. yaa teman-teman blogger, tema kali  ini adalah harapan di masa depan.

Ketika pertama kali manusia memikirkan harapan, yang ada hanyalah sebuah konsep semata. Ketika pertama kali manusia memikirkan harapan, bentuk harapan itu hanya terus bergantung-gantung apa adanya di otak manusia, tidak nyata. Ketika manusia terus menggunakan otaknya untuk terus berharap, maka muncullah kehebatan dari harapan itu. Harapan mampu membuat manusia terus menjalani hidupnya. Harapan membuat manusia terus berpikir untuk membuat harapan itu berwujud. Harapan terus melibatkan otak manusia untuk berpikir. Dan ketika manusia sudah menggunakan otaknya bukan saja untuk berharap tetapi juga untuk mewujudkan harapan itu. Bukan lagi sebuah konsep, bukan lagi sebuah kata-kata semata, tidak lagi bergantung-gantung di otak manusia, tapi nyata.

Harapan juga bisa dikatakan, kata yang sudah tidak asing lagi bagi seorang manusia. Manusia adalah makhluk yang paling sering berharap, karena manusia memiliki akal pikiran yang membuat mereka dapat berpikir, apa yang mereka butuhkan, apa yang mereka inginkan, dan apa yang mereka tuju. Setiap manusia mengharapkan yang terbaik menurut mereka. Manusia selalu berharap bahwa harapannya dapat terwujud sesuai apa yang mereka inginkan. Tetapi terkadang harapan tersebut tidak sejalan dengan apa yang diharapkan, dan harapan tersebut tidaklah sesuai dengan tujuan awal orang tersebut. Itu bukanlah berarti bahwa sebuah harapan adalah sesuatu yang sia-sia. Harapan tersebut adalah hal yang mutlak dimiliki oleh manusia. Tanpa adanya harapan, hidup manusia tidak akan lengkap. Karena sebuah harapan erat hubungannya dengan sebuah cita-cita dan tujuan. Cita-cita adalah sebuah harapan yang sifatnya lebih ke masa depan, lebih berpikir jauh ke depan untuk sebuah hal yang lebih penting dan bobotnya lebih besar. Bisanya sebuah cita-cita akan direncanakan terlebih dahulu. Sedangkan sebuah tujuan, adalah harapan yang sifatnya lebih menjuru, bisa berhubungan dengan masa depan seperti cita-cita, tetapi dapat juga bersifat spontan seperti harapan. Itulah mengapa harapan sangat diperlukan dalam hidup manusia, dengan adanya harapan maka manusia akan berusaha untuk meraih apa yang diinginkannya karena harapan bisa juga berguna sebagai motivasi seseorang dalam meraih apa yang ia inginkan dan bisa membuat manusia untuk hidup lebih baik.

Sebuah harapan, yang kita tahu adalah hal yang penting. Seorang manusia dengan sebuah harapan, diibaratkan sebuah buku dengan kertas. Sebuah buku tidak akan dapat disebut buku jika tidak dilengkapi dengan kertas-kertas di dalamnya. Buku tak akan lengkap tanpa adanya kertas-kertas. Begitu pula manusia, hidup manusia tidak dapat dikatakan sebagai hidup yang sebenarnya jika tanpa adanya harapan.  Setiap manusia pasti berharap, setiap manusia pasti tidak akan melupakan kodratnya sebagai manusia yang berakal dan berharap.

Setiap harapan, cita-cita, dan tujuan pastinya haruslah diselaraskan dengan sebuah usaha nyata agar harapan serta tujuan tersebut tercapai. Sebuah harapan akan dapat terwujud karena dua hal, karena usaha kita sendiri secara maksimal, ataupun karena rezeki. Setiap orang harus mampu berdoa serta berharap, berikhtiar, kemudian bertawakal kepada Allah SWT akan segala harapan yang diinginkannya. Karena tanpa adanya hal tersebut harapan menjadi sesuatu yang hanya akan ditunggu, tanpa tahu kapan akan datang dan diperoleh. Yang kedua karena rezeki, setiap orang memiliki rezekinya masing-masing, setiap orang memiliki rezeki yang sudah diatur oleh yang Maha pemberi rezeki. Misalnya saja, seseorang yang berusaha keras dan semaksimal mungkin untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkannya, ia sangat yakin akan meraih apa yang selama ini ia tuju, namun mungkin karena itu belum rezekinya, ia akhirnya tidak mendapatkan hal tersebut. Sedangkan di lain pihak, seseorang yang mungkin berharap akan sesuatu tetapi tidak berusaha keras untuk meraih harapan tersebut, namun tanpa diduga-duga harapannya tersebut dapat terwujud, itu karena memang itu sudah rezekinya. Itu salah satu contoh dimana rezeki seseorang yang telah diatur dan telah ditentukan masing-masing dapat mempengaruhi sebuah harapan.

Sebagai manusia, tentunya saya juga memiliki harapan, cita-cita dan tujuannya. Tidak hanya itu, saya juga harus membuktikan dengan usaha keras bahwa saya ingin harapan saya terwujud. Dengan usaha tersebut, serta dengan berserah diri, mudah-mudahan harapan saya sejalan dengan usaha dan juga tujuan awal saya berharap. Harapan saya untuk sekarang maupun yang berkenaan dengan tujuan ataupun cita-cita saya diantaranya yaitu seperti :
1)  Saya memiliki harapan, di kampus Gunadarma ini saya dapat berusaha semampu saya meraih prestasi maupun itu berupa nilai ataupun prestasi untuk dapat berguna bagi orang lain. Saya akan berusaha semampu yang saya bisa dengan belajar, atau membuat kelompok diskusi dengan teman-teman agar jika mendapatkan kesulitan dalam belajar, bisa bertanya langsung dan berdiskusi dengan kelompok, bisa dengan usaha lain yang pastinya itu berguna untuk kemajuan dan perkembangan saya di masa depan. Dengan begitu tujuan awal saya untuk dapat menjadi orang yang sukses mudah-mudahan bisa terwujud.
2)  Saya berharap di masa yang akan datang, ataupun di masa-masa sekarang, saya dapat memiliki teman atau sahabat yang dapat membimbing saya kearah yang lebih baik. Karena penting bagi saya adanya seorang teman ataupun sahabat. Mereka dapat memotivasi, menjadi inspirasi, ataupun menjadi orang yang dapat ada bersama saya dalam senang maupun susah. Untuk dapat mewujudkan harapan tersebut, saya berusaha untuk selalu baik kepada mereka, dan saya tidak akan melupakan teman-teman lama saya, karena mungkin di masa depan tanpa kita ketahui mereka adalah penolong kita nantinya di saat kita membutuhkan bantuan. Itulah gunanya seorang teman.
3)  Saya berharap, dari ilmu-ilmu yang saya peroleh selama saya belajar dari kecil, ataupun dari hal-hal kecil yang diajarkan orangtua saya dapat membawa pengaruh baik bagi diri saya, dan syukur bila hal tersebut dapat juga berguna bagi orang lain. Saya dapat meraih cita-cita saya dan saya dapat membahagiakan kedua orangtua saya. Karena merekalah saya dapat seperti ini sekarang. Saya harus terus berusaha untuk meraih apa yang terbaik, dengan berikhtiar dan berusaha.
4)  Harapan saya yang paling utama, adalah saya berharap di masa yang akan datang kelak, saya dapat menjadi orang yang sukses menjadi seorang wanita Sekretaris yang Pintar dan Cerdas atau Manajer di suatu perusahaan, dan sukses dalam segala hal. Insya Allah baik sukses dalam urusan dunia maupun akhirat. Terutama yaitu saya selalu berharap untuk bisa membahagiakan kedua orangtua saya, saya ingin mereka melihat saya menjadi orang yang sukses dan dapat membuat mereka bangga pada saya. Saya berharap Allah selalu memberikan mereka umur yang cukup untuk terus berada di samping saya untuk melihat anak mereka di masa yang akan datang nantinya dapat menjadi orang sukses.
5)  Kemudian harapan saya selanjutnya adalah di masa depan saya berharap bila saya memiliki sebuah pekerjaan, mudah-mudahan pekerjaan tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang memuaskan, dan yang terpenting pekerjaan tersebut dapat sesuai dengan keahlian, kemampuan dan apa yang saya bisa. Agar saya dapat merasa nyaman,  serta merasa senang dalam mengerjakan pekerjaan tersebut, dengan kata lain pekerjaan tersebut tidaklah menjadi beban bagi diri saya, tetapi sebuah kewajiban yang saya dapat kerjakan dengan hati yang lapang. Agar hal tersebut dapat terwujud, saya berusaha sejak dini mendalami sebuah keahlian yang berhubungan dengan pendidikan yang saya ambil yaitu Manajement  agar nantinya berguna secara maksimal.
6)  Untuk saat ini, saya berharap Allah selalu memberikan yang terbaik bagi saya dan menurut-Nya.  Selain itu saya selalu berharap, ditunjukkan jalan terbaik untuk menjalani setiap kehidupan, serta ditunjukkan rencana terbaik-Nya untuk diri saya agar saya dapat selalu sabar dalam menjalani hidup, dan selalu bersyukur, walaupun mungkin harapan yang saya harapkan kenyataannya tidak sama dengan yang saya inginkan. Mudah-mudahan semua harapan tersebut terwujud, saya akan berusaha untuk mengingat-Nya kapanpun dan dimanapun saya berada, agar saya selalu berada dalam jalan-Nya.

Harapan-harapan tersebut adalah harapan saya sebagai manusia, sebagai manusia yang masih memiliki banyak kekurangan. Tetapi saya akan selalu berusaha semampu yang saya bisa untuk meraih apa yang saya inginkan. Karena semua yang menentukan adalah Dia yang Maha Mengetahui segalanya, manusia tidak pernah mengetahui rencana-Nya.

 Janganlah merasa pesimis, merasa tidak lagi memiliki harapan jika mengharapkan sesuatu, namun hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Karena sesungguhnya Allah lebih mengetahui segalanya dibandingkan manusia. Allah akan selalu memberikan yang terbaik bagi umat-Nya. Syukurilah selalu apa yang diberikan-Nya. Apa yang menurut-Nya baik belum tentu baik bagi kita dan sebaliknya. Maka dari itu berusahalah selalu dekatkan diri kita kepada-Nya,  agar semua harapan kita dapat menjadi harapan nyata yang sebenarnya, dan semua tujuan maupun cita-cita kita dapat kita raih dengan sebaik-baiknya.

Peredam Kegelisahan dengan cara Sabar dan Jujur!!

Sabar, adalah keadaan dimana seseorang harus ikhlas hati menunggu, menerima, serta menjalankan segala yang ada di depan matanya ataupun apa yang harus ia hadapi, bersikap tenang dalam menghadapi cobaan yang menyesakkan hati, dan menampakkan rasa kecukupan ketika ditimpa kesusahan dalam kehidupan. Terkadang untuk bersabar sangatlah sulit, karena hanya beberapa orang saja yang dapat dikategorikan sebagai orang yang sabar, yaitu orang yang benar-benar tidak pernah mengeluh, selalu menerima dengan lapang dada dan ikhlas hati akan apa yang diterimanya, ia senantiasa selalu bersyukur akan apa yang diperoleh. Itulah orang sabar.

Pastinya orang yang sabar sangat berbeda dengan orang gegabah. Gegabah adalah kebalikan dari sabar. Selalu berusaha untuk menjalankan segala hal dengan tergesa-gesa, tidak dengan akal sehat dan terkesan terburu-buru. Orang yang hidupnya tergesa-gesa pasti akan merasa tidak nyaman dan tidak tenang. Keadaan tersebut sering kali disebut dengan gelisah. Dimana gelisah diartikan sebagai merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir dalam setiap perbuatannya , tidak tenang dalam tingkah lakunya, dan kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Kegelisahan juga bisa dirasakan seseorang akan keadaan sekitarnya yang tidak sesuai dengan harapan dan tujuan awalnya, sehingga ia selalu merasa waspada atau was-was dalam menghadapi sesuatu. Sungguh merugi orang yang berada dalam suatu kegelisahan, karena kegelisahan akan membawa pada ketidakteraturan ataupun pada ketidakpastian.
Manusia terkadang dihadapkan pada dua hal, yaitu
        1.   Bagaimana setiap orang harus dapat memecahkan masalahnya sendiri dengan caranya masing-masing.
        2.   Mereka harus dapat berpikir dengan matang apa yang nantinya harus diperbuat dan bagaimana hasil maupun dampak yang ada dari perbuatannya tersebut. 
Bila orang tersebut dapat melatih dirinya untuk tidak gelisah, untuk tetap berpendirian teguh dan dapat bertahan dalam situasi yang mungkin tidak sesuai dengan dirinya, orang tersebut akan dapat menjalankan kehidupannya dengan baik. Namun apabila orang tersebut tidak sabar, selalu merasa gelisah, dan selalu gegabah, sudah dapat diperkirakan bahwa hidupnya juga akan dihantui oleh rasa gelisah.

Kegelisahan seorang manusia dapat muncul karena orang tersebut melakukan hal yang seharusnya tidak sesuai. Contoh kecilnya yaitu, seorang anak laki-laki yang sedang bermain bola di dalam rumahnya, ia tidak memperhatikan sekitarnya. Dan akhirnya bola tersebut mengenai Vas Bunga kesayangan ibunya, Vas Bunga tersebut pecah dan pasti anak tersebut akan merasa gelisah. Ia akan berada dalam kegelisahan, antara harus berbicara jujur soal Vas Bunga tersebut atau malah mencari cara agar perbuatannya tidak diketahui ibunya. Bila anak tersebut berpikir jernih, bahwa berbicara jujur itu adalah pemecahan masalah yang paling baik, maka ia akan bicara jujur pada ibunya. Namun anak tersebut itu justru segera mencari akal untuk memanipulasi kejadian yang ada, maka anak tersebut akan merasa gelisah. Anak itu akan gelisah karena masih ada suatu hal yang masih ia sembunyikan. Itulah contoh kecil dari hal yang dapat menimbulkan kegelisahan.
Kaitan antara kegelisahan dengan sebuah kebudayaan yang sudah ada adalah bagaimana budaya manusia untuk menghilangkan atau menghindari perbuatan yang dapat menimbukan kegelisahan. Dari contoh tersebut, berarti dapat disimpulkan, bahwa harus dibiasakan untuk berlaku jujur dan mau mengakui segala sesuatu dengan sebenar-benarnya.
Kegelisahan memang terkadang berhubungan dengan hal negatif, karena kegelisahan akan menimbulkan perasaan seseorang merasa untuk melakukan sesuatu sesuai yang diinginkan dan diharapkan.
Kegelisahan juga bisa membuat lebih baik bila suatu hal yang ingin dirubah tidak dilandasi dengan merasa sebuah kegelisahan, dan apabila terjadi?? sedikit saja kesalahan. Kegelisahan tersebut malah akan menjadi beban yang sangat berat, akhirnya menjadikan seseorang yang merasa gelisah dan tidak dapat berpikir dengan jernih. Orang tersebut malah merasakan tertekan hidupnya karena memiliki sebuah tanggungan.  Apa yang akan dilakukan, apa yang seharusnya diraih dan dituju menjadi tidak terarah. Maka dari itu diperlukan sebuah kesabaran. Sebenarnya, lebih tepat kesabaran dan kejujuran. Karena kedua hal tersebut mudah-mudahan tidak akan mendekatkan diri seseorang pada rasa gelisah dan was-was. Itulah sebabnya mengapa dikatakan bahwa sebaik-baiknya tanamkanlah hati kita dengan penuh kesabaran, kejujuran, dan keikhlasan. Jika suatu dalam diri dan hati mempunyai aspek-aspek tersebut maka mudah-mudahan semua itu akan menghasilkan sebuah hasil sesuai dengan yang diharapkan, bukannya mengantarkan pada sebuah kegelisahan.

Itulah sebabnya mengapa kegelisahan selalu menghantui manusia. Manusia yang hidupnya selalu merasa gelisah, ia akan merasakan bahwa dirinya tidak bebas. Setiap tempat, setiap waktu, dan setiap apa yang ia lakukan pasti terkesan janggal dan pasti akan membuat dirinya harus berpikir dua kali, dan terkadang malah membuat dirinya tidak berani untuk melakukan hal tersebut, serta dirinya akan menyerah karena ia merasa apa yang nantinya akan diperoleh pasti akan merugikan dirinya. Janganlah pernah membawa diri kita sendiri pada kegelisahan. Karena kegelisahan kebanyakan akan berujung pada sesuatu yang bersifat negatif, walaupun tidak selalu begitu, kegelisahan dapat berujung pada hal positif, tetapi tidak ada salahnya jika melakukan segala hal dengan benar sesuai dnegan aturan, takaran, dan ketentuan. Dengan begitu diri kita akan dapat terhindar dari segala macam kegelisahan.

Jumat, 25 November 2011

CeritaKu tentang Sekelumit Cita-Cita dan Topi Segi lima??

Awalnya saya juga enggak tau kenapa saya terbesit untuk menulis postingan ini dengan tema cita-cita. Mungkin karena hati yang berbicara, maka tergugahlah tangan saya untuk mengetiknya sebelum inspirasi hilang begitu saja.
Apa yang kamu bayangkan tentang sebuah cita-cita? Pastilah sebuah pencapaian yang indah dan spektakuler di masa depan.

Disini saya hanya bercerita bagaimana masa lalu saya. Yah, sekedar bernostalgia saja. Semasa kecil, yah boleh dibilang lah masa kecil saya sangat bahagia walaupun sederhana. Kenapa? Saya bahagia karena masa kecil saya tidak terjamah oleh dunia dewasa, dimana saya bermain sepuasnya layaknya anak kecil, dan bernyanyi lagu-lagu tentang indahnya dunia anak-anak. Dibandingkan dengan anak kecil jaman sekarang, waktu dulu saya bermain permainan tradisional, seperti lompat tali, monopoli, ular tangga, sama sekali tak tersentuh kecanggihan teknologi.

Sewaktu saya berumur 6 tahun, saya selalu disajikan channel-channel oleh Ayah saya. Di suatu hari saya melihat serial Ipin Upin, episode tentang cita-cita. Diceritakan masing-masing tokoh menggambarkan tentang cita-citanya. Ipin jadi astronot, Upin jadi ilmuwan, mey-mey jadi guru, ihsan jadi chef/koki, dan yang palik menarik perhatian adalah Fizi dia bercita-cita menjadi tukang pembersih sampah, sangat sederhana tapi membayangkannya saja membuat fizi bangga.

Adegan itu mengingatkan saya pada masa kecil dulu. Waktu saya masih bermain di Taman Kanak-kanak (waktu itu usia saya masih 4 tahunan), saya dan teman-teman TK saya ditanya oleh Ibu Guru kami tentang apa cita-cita kami jika sudah besar nanti, karena saat itu kami masih belum bisa baca tulis, sang ibu guru memberikan kami berbagai macam gambar yang boleh kami pilih sebagai representasi dari cita-cita kami.

Masing-masing gambar mewakili sebuah profesi yang ingin kami geluti saat kami besar nanti. Gambar-gambar itu sangat menarik ada gambar seseorang berbaju serba putih dengan semacam alat periksa yang tergantung didadanya, ada gambar seseorang bertopi segi tiga dari jerami dan membawa cangkul, ada juga seorang perempuan cantik berkacamata menjinjing tas di tangan kanan dan buku memeluk buku ditangan kirinya. Dari semua gambar-gambar itu ada satu yang menarik perhatian saya, seseorang berjubah hitam dengan topi segi lima dan ada semacam tali didepannya, saya belum pernah melihat orang yang berbaju seperti itu, saya terkesan dengan kostum jubah hitam itu yang menurut saya sangat misterius dan menarik. Setelah menunjukkan gambar itu kepada Ibu Guru barulah saya mengerti bahwa gambar itu adalah gambar seorang yang disebut dengan sarjana.

Kata Ayah saya setiap orang harus punya cita-cita dalam hidupnya, tak perduli apapun itu. Seseorang yang mempunyai cita-cita dalam hidupnya berarti dia adalah orang yang optimis terhadap masa depannya. Masa depan memang tak pernah bisa diduga, Tuhan yang telah mengaturnya tapi masih bisa diperjuangkan dan harus diwujudkan.

Diantara semua orang yang punya cita-cita, barangkali saya termasuk orang yang tidak konsisten dalam bercita-cita. Cita-cita saya selalu berganti mengikuti situasi dan kondisi.

Saat saya duduk dibangku kelas 3 SD, cita-cita saya untuk menjadi seorang Sarjana lengser begitu saja gara-gara terpesona melihat Tin Tin (dalam serial kartun Tin-Tin) berpetualang dibulan bersama Snowe (anjing kesayangannya) dan Professor Kalkulus. Mereka tampak hebat menggunakan baju Astronot warna orange dan bisa melayang-layang diluar angkasa. Saya berpikir betapa hebatnya seseorang yang mengenakan kostum seperti itu dan bisa melayang-layang menjelajah tata surya. Dan sejak saat itu saya bertekat untuk menjadi seorang Astronot.

Cerita tentang Astronot tak berlangsung lama. Saat kelas 5 SD saya berkeinginan untuk menjadi seorang Guru. Saya terinspirasi oleh Guru SD saya yang sangat baik dan jenius. Waktu itu saya berpikir alangkah hebat dan mulianya menjadi seorang Guru karena bisa membuat orang yang tidak mengerti menjadi mengerti, yang semula tidak tahu menjadi tahu, yang semula bodoh menjadi pintar. Dan Astronot pun tergeser oleh Guru.

Tak hanya sampai disitu, lagi-lagi cita-cita saya goyah. Saat duduk dibangku SMP, gara-gara sering keluar masuk Rumah Sakit, saya ingin menjadi seorang dokter. Pikir saya, betapa hebatnya seorang dokter ini yang dapat menyembuhkan orang sakit. Meski berubah-ubah, saya tidak pernah main-main dengan cita-cita, saya tidak pernah absen sekolah karena ingin cepat naik kelas dan menjadi seorang Sarjana. Mengkliping gambar-gambar Astronot dan hal-hal yang berkaitan dengan ekspedisi luar angkasa, bahkan mati-matian belajar tentang ilmu kedokteran demi nilai 9 agar bisa jadi dokter.

Namun nampaknya takdir berkehendak lain. Tuhan telah membelokkan hati saya dan mengalihkan perhatian saya pada ilmu-ilmu Kesekretaris. Pada waktu SMK saya memilih jurusan Adm.Perkantoran atau bisa dibilang Sekretaris. Dan menurut nilai di Rapot, saya memiliki angka 8 atau 9 untuk pelajaran ini.

Alasan ketertarikan saya dengan ilmu Sekretaris adalah ilmu tentang Kesekretarisan dan Kepribadian dari seorang, disini memberi saya ruang untuk belajar tentang apa saja yang dimiliki seorang Sekretaris selain cantik, pintar dan cerdas??. Sekretaris harus juga mengerti kepribadian apa yang harus dimiliki untuk menjadi seorang sekretaris di Perusahaan besar??, mencoba memahami dan bersosialisasi antara atasan dan bawahannya, mereka mulai dari skup yang paling kecil hingga yang paling besar (Lingkungan di perusahaan dunia atau asing). Sejak saat itu, saya mulai mengasah kemampuan saya, beradaptasi dalam di suatu perusahaan, mencoba mengenal, memahami dan menyukai hal-hal yang asing bagi saya. 

Hal ini berlanjut hingga saya masuk ke perguruan tinggi, memilih Ilmu Manajement sebagai ruang belajar saya, dan focus kajian saya.
Tentang cita-cita, hingga saat ini satu cita-cita saya yang ingin saya wujudkan yaitu mengenakan jubah hitam dan topi segi lima. Saya ingin mengenakan kostum itu, saya Ingin diwisuda dan ingin sekali mendapat gelar Sarjana dan ingin juga mendapat gelar Magister. 

Setiap mengingat cita-cita ini, saya terus untuk memotivasi diri, saya harus bisa dan mewujudkan cita-cita saya ini. Saya tidak mau menjadi harapan belaka saja, yang hanya bisa terucap tapi tidak bisa diwujudkan. Dan jika cita-cita saya terwujud, saya akan berkata pada diri saya sendiri, ini baru satu cita yang terwujud, selanjutnya apa lagi??

Barangkali memang benar, kita tidak akan pernah tau akan menjadi apa kita nanti, cita-cita mana yang akan terwujud. Kata ayahku, sekecil apapun cita-cita itu harus tetap dijaga dan harus terus diwujudkan, karena suatu saat nanti entah kapan, Tuhan akan memberikan waktunya untuk cita-cita itu membumi.

Rabu, 23 November 2011

Hilangnya Sakit yang di deritanya karena bertemu Surga di Bumi

Saat kecil pemuda ini sebut saja nama yaitu Irvan seperti anak normal lainnya. Irvan tumbuh pun seperti anak lainnya. Namun beberapa bulan terakhir saat Irvan telah tumbuh menjadi remaja, pemuda ini mendapatkan kejutan yang tak tertuga. Irvan mengidap penyakit Leukimia, itu pun baru di ketahui saat Irvan tidak sadarkan diri setelah jam pelajaran olahraga usai. Saat itu dia dilarikan ke rumah sakit. Di rumah sakit itulah Irvan diberitahu oleh dokternya bahwa dia mengidap Leukimia. Irvan pun terkejut!! namun seketika, dia meminta tolong kepada dokter tersebut, Irvan menitipkan pesan untuk merahasiakan penyakitnya itu bahkan kepada orang tuanya yang kebetulan sedang dinas ke luar negeri.

Pada awalnya irvan merasa putus asa, karena dia tahu hidupnya tak akan lama lagi. Walau begitu Irvan pandai sekali merahasiakan penyakitnya itu kepada orang lain termasuk sahabat karibnya sendiri. Hari demi hari terus dia lalui, dia merasa bosan akan hidupnya. lalu dia berpikir “mengapa aku begini terus, ajalku sudah dekat. Kenapa aku tak melakukan sesuatu yang berguna sebelum ajal menjemputku.” Setelah itu Irvan mulai menulis karya-karya yang buat dia sedikit melupakan penyakit yang dia derita.

Pada suatu hari, saat dia sedang menulis sebuah novel tentang kisah hidupnya sendiri di taman yang sangat indah dan tidak jauh juga dari rumahnya, di taman itulah dia sering menulis. Muncullah seorang gadis yang bernama Khana, gadis itu sedang berlarian dari kejauhan sambil menutup matanya serta wajahnya dan menyenggol Irvan yang kebetulan sedang membawa minuman. Irvan lalu marah-marah pada gadis ini. Saat kedua tangan gadis dilepasnya dari wajah yang sedari tadi ditutupnya itu Irvan pun terkejut. Karena Khana sedang menangis. Bukan karena dimarahi oleh Irvan. Namun pada saat itu pula Khana telah diputuskan oleh pacarnya. Tanpa menghiraukan keterkejutan Irvan, Khana berlari lagi.

Kejadian itu membuat Irvan sedikit heran dengan gadis ini. Karena memang Irvan bertipe orang yang cuek. Namun, tak disangka kejadian di taman itu adalah awal dari rentetan pertemuan yang tak diduga berikutnya antara Irvan dan Khana. Pada awalnya mereka saling benci. Namun, lama kelamaan perasaan benci itu hilang menjadi sebuah persahabatan. Diam-diam Irvan menyukai Khana. Namun pada saat itu dia tidak berani mengungkapkannya, Irvan takut setelah mengatakan perasaan ini kepada Khana, Khana akan menjauhinya dan tak lagi bersamanya. Karena Irvan merasa Khana adalah surga di bumi baginya sebelum ajal menjemputnya. Irvan malah memilih untuk mengungkapkan perasaannya lewat novel yang sedang dikarangnya.

Khana pun sebenarnya punya perasaan yang sama pada Irvan. Namun, hal yang sama juga membayangi Khana. Terlebih, orang tuanya Khana berniat menjodohkannya dengan lelaki pilihan orang tuanya. Lelaki yang dimaksud itu adalah sahabat baik Irvan juga yaitu bernama Yuda. Namun ketiganya sama-sama tidak mengetahui hal tersebut.

Suatu hari dokter yang merawat Irvan, memberitahunya bahwa segala usaha telah dilakukannya. Namun, tidak mendapatkan hasil apa pun. Dokter ini pula bilang bahwa hidupnya tinggal beberapa minggu lagi. Mendengar hal tersebut Irvan terkejut. Lalu dia buru-buru menyelesaikan novel yang dia tulis tersebut. Saat naskah novel tersebut selesai, Irvan berniat membawanya ke penerbit. Di tengah perjalanan sambil memegang erat naskah novelnya tersebut dia mengobrol dengan sopir taksi yang ditumpanginya.

Setelah pembicaraan beberapa lama sopir taksi itu keheranan karena penumpangnya itu tak menyahut padahal dia sedang menceritakan sebuah lelucon. Lalu sopir tersebut memberhentikan taksinya untuk memeriksa penumpangnya itu. Pada awalnya, sopir itu mengira penumpangnya itu tertidur. Dibangun-bangunkannya si Irvan tersebut namun tak ada respon sama sekali. Lalu sopir tersebut memeriksa denyut nadinya masih berdetak. Namun terasa lemah, dengan hati yang gusar sang sopir lalu menghidupkan mesin mobilnya dan menancapkan gas menuju rumah sakit terdekat.

Pada hari itu pula di rumah sahabat baiknya Irvan sedang berlangsung upacara pertunangan. Khana yang akan ditunangkan ini adalah gadis yang disukai oleh Irvan. Setelah beberapa lama acara pertunangan berlangsung tibalah saatnya acara tukaran cincin. Namun, sahabatnya ini yaitu Yuda nampak gusar karena sahabat baiknya yaitu Irvan belum datang juga. Tadi Irvan sudah berjanji setelah dari penerbit akan langsung menuju acara pertunangan tersebut. Tapi hal itu tak terjadi karena Irvan belum datang juga hingga detik-detik terakhir menuju acara tukaran cincin. Yuda ingin sahabatnya bisa melihat acara pertunangan tersebut. Lalu Yuda menelpon sahabatnya tersebut karena sebelumnya sms yang dikirim Yuda tidak ada balasan.

Sekarang dirumah sakit sudah ada sopir taksi dan Irvan yang sudah tak sadarkan diri yang keadaannya sudah memburuk. Sopir taksi yang tadinya menancap gas cepat-cepat untuk menolong Irvan sedang menunggu di luar ruangan kamar rumah sakit. Karena para dokter sedang memeriksa keadaan Irvan. Semua barang-barang yang dibawa Irvan termasuk naskah novelnya untuk sementara di bawa sopir taksi tersebut. Karena pada saat itu tidak ada orang terdekat dan keluarga dari Irvan. Terdengar deringan HP dari atas bangku tempat barang-barang Irvan ditaruh oleh sopir taksi tersebut.

Sopir taksi itu pun mencari-cari suara tersebut. Deringan pertama dia tak berani untuk mengangkatnya. Lalu terdengar bunyi deringan lagi. Hingga dua kali. Lalu sopir taksi itu memberanikan diri untuk mengangkatnya. Terdengarlah suara laki-laki yang mengaku sahabat baiknya Irvan saat ditanya oleh sopir taksi tersebut. Lalu sopir taksi tersebut menceritakan semua yang terjadi kepada Yuda sahabatnya Irvan.

Mendengar berita tersebut, Yuda tersebut langsung terkejut dan tak menghiraukan apapun yang terjadi di sekelilingnya. Yuda pun bergegas ke rumah sakit yang diberitahukan kepadanya oleh sopir taksi tersebut. Tanpa diketahuinya dari belakang Khana pun mengikutinya. Karena sebelumnya, pada saat perbincangan di telepon, Khana mendengar nama orang yang tidak asing lagi di telinganya. Khana pun penasaran, lalu mengikuti calon tunangannya tersebut.

Sesampai di rumah sakit, Yuda bertemu sopir taksi yang diajaknya bicara ditelepon tadi. Kembali sopir itu menceritakan sekali lagi apa yang dialami oleh Irvan dan dirinya untuk memperjelas. Setelah selesai berbincang sopir taksi tersebut kemudian menyerahkan barang-barang yang dimiliki Irvan. Lalu sopir taksi ini mohon diri untuk pamit. Di sisi lain, Khana pun bersembunyi sambil mendengarkan pembicaraan antara Yuda dan sopir taksi tersebut. khana mendadak terkejut mendengar semua itu. Kemudian dengan berlinang air mata khana menghampiri Yuda. Khana mulai bercerita kepada Yuda bahwa sebenarnya dia tahu Irvan yang sedang berbaring di tempat tidur rumah sakit tersebut.

Beberapa hari pun berlalu, Yuda masih tetap menunggu dengan sabar sahabatnya itu bersama Khana. Irvan pun tetap belum sadarkan diri. Kata dokter Irvan perlu perawatan intensive. Dokter pun membeberkan semua yang dirahasiakannya bersama Irvan, bahwa sahabatnya yaitu Irvan mengidap penyakit Leukimia kepada Yuda dan Khana. Mereka berdua shock, tangisan pun mewarnai Khana mendengar hal tersebut.

Tepat pada hari Sabtu yang mendung saat Khana sendiri menunggu, karena Yuda sedang mencari makanan di kantin rumah sakit. Khana tidak sengaja melihat naskah novel yang berada di atas meja disamping Irvan terbaring. Naskah itu ditaruh oleh Yuda di tempat tersebut. Karena rasa penasaran Khana mulai mengambil dan membacanya. Butuh waktu yang lama membaca novel tersebut hingga selesai. Malam pun tiba Khana yang sedari tadi terus menangis karena membaca naskah tersebut.

Akhirnya Khana tahu perasaan Irvan terhadapnya. Ternyata anggapannya salah, cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Lalu secara spontan Khana memeluk Irvan yang masih terbaring. Mendadak tidak diketahui oleh Khana, Irvan tersadar. Lalu Irvan pun membalas pelukan itu. Khana sedikit terkejut, kemudian Khana akhirnya melihat Irvan kembali.

Irvan hanya tersenyum lemah lalu bicara “Ternyata kamu telah membacanya, maafkan aku selama ini memendam perasaan ini. Aku tak ingin kamu kecewa, aku tak selamanya ada untukmu. Hanya dengan tulisan itu aku bisa mengungkapkannya dan hanya dengan ini mungkin cintaku akan abadi.” Setelah berkata hal tersebut nafas Irvan mulai terasa pelan. Sensor jantungnya pun menunjukkan penurunan.

Kemudian Irvan menutup matanya sambil tersenyum. Pelukan Irvan mulai melonggar. Khana merasakan keganjilan itu. Khana mulai memeriksa sensor jantung pemuda ini. Yang tadi menurun kini hanya terlihat garis lurus. Kembali Khana pun langsung menangis. Seiring dengan itu hujan pun mulai turun di luar rumah sakit, seakan-akan langit pun ikut menangis.

Selasa, 22 November 2011

Definisi dari Harapan

Pengertian Harapan???

Harapan artinya keinginan yang belum terwujud. Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan sesuatu supaya terjadi, harapan bersifat manusiawi dan dimiliki semua orang.

Setiap manusia mempunyai harapan. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha manusianya masing-masing. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.

Setiap manusia pasti memiliki harapan cita-cita yang ingin terwujudkan. Itu semua adalah wujud dari cita-cita, keinginan dan proses, yang didalamnya terdapat tiga pilar agar manusia menjadi lebih baik, sejahtera, dan sukses.
Semuanya itu bersangkutan dengan suatu impian, tidak peduli seberapa besar impian yang dimiliki. Manusia juga memiliki impian yang berbeda-beda. 

Dengan kondisi yang ada saat ini seringkali impian yang dimiliki seseorang tidak masuk akal dan sangat tidak mungkin untuk terwujud. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa ini adalah langkah terwujudnya harapan dan cita-cita menuju sukses yang teramat penting. Mereka yang dikenang sebagai orang sukses dan pahlawan adalah mereka yang berani mewujudkan mimpi dan cita-cita mereka menjadi kenyataan.

Di dalam setiap proses perwujudan cita-cita kita akan selalu dihadapkan dengan tantangan yang harus dilalui, untuk itu sebagai manusia kita harus melibatkan Yang Maha Kuasa dengan doa yang kita sampaikan, agar semua yang kita harapkan menjadi kenyataan.

Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan. pengalaman, dan lingkungan hidup.

Sumber : www.google.com

Bagaimana Cara anda Untuk mengatasi Kegelisahan yang sedang anda rasakan.

Hai teman-teman blogger ,
Kali ini saya akan membahas mengenai “Bagaimana cara Anda untuk Kegelisahan yang sedang Anda Rasakan atau Alami”.

Tapi sebelum itu saya akan menjelaskan Pengertian dari Kegelisahan.

Salah satu dari bagian kehidupan manusia yang sekian banyak dialami oleh manusia salah satunya adalah kegelisahan. Kegelisahan disini bukan ke-geli – geli basah-an yaa. hehehe
Kegelisahan dalam diri manusia dapat timbul sewaktu – waktu tanpa atau dengan diharapkan kehadirannya. Banyak faktor yang mempengaruhi dan menimbulkan kegelisahan dalam diri manusia. Adanya rasa gelisah yang dirasakan dan dialami oleh manusia pada dasarnya disebabkan oleh manusianya itu sendiri karena semua manusia memiliki hati, perasaan dan pikiran.
Kegelisahan pada diri manusia biasanya sangat erat kaitannya dengan sebauh kata “Tanggung Jawab”. Baik secara individual, sosial maupun religius. Jika usaha yang telah kita lakukan untuk mempertanggung jawabkan mengalami kesulitan dan kendala, kegagalan atau tidak berhasil maka secara langsung otak kita akan terkoneksi dengan yang direspon “Kegagalan dan permasalahan”. Dengan kata lain terkoneksi dengan hati, perasaan dan pikiran. Baik disadari atau tidak disadari. Begitu pula jika yang telah dilakukan telah memcapai titik maksimum dan berhasil maka kita sendiri tidak luput dari permasalahan dan kegelisahan. 

PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, dan cemas. Sehingga kegelisahan  merupakan hal yang menggambarkan seseorang yang tidak tenteram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar, atau di dalam kecemasan.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang
dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mundar-mandir dalam hal tertentu sambil menundukkan kepala, memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara, dan lain-lain.
Kegelisahan merupakan salah saur ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan.
Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara denisi dapat disebutkan, behwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tecapai.

Adapun cara untuk mengatasi kegelisahan ini??
Kegelisahan bisaanya berpangkal dari fikiran. Kegelisahan kadang-kadang di perlukan untuk membuat kita lebih berhati-hati, namun kegelisahan yang terlalu berlebihan dapat menjebak kita pada situasi di mana kita tidak dapat mengambil keputusan. Pada kondisi seperti itu maka hidup kita menjadi stagnan dan labil. Satu kegelisahan bisaanya diikuti oleh kegelisahan lainnya dan pada akhirnya menjadi sebuah lingkaran setan yang memenjarakan anda pada kondisi yang itu-itu juga. Anda dapat mencoba tips berikut untuk mengurangi kegelisahan anda : 
  • Harus dimulai dari diri sendiri, yaitu dengan bersikap tenang. Dengan bersikap tenang, kemungkinan segala kesulitan dapat diatasi. 
  • Cara lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran (introspeksi). 
  • Apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan oleh kecemasan tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya, kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya. 
  • Kurangi waktu luang anda yang memungkinkan anda memikirkan kegelisahan anda dengan mengisinya dengan berbagai aktifitas positif, atau lakukan aktifitas yang lumayan berat sehingga tubuh anda lelah dan tidak punya cukup waktu untuk memikirkan kegelisahan anda. Ketika tubuh anda lelah maka anda akan semakin cepat tidur untuk mengistirahatkan fisik anda. 
  • Berfikir positif tentang apapun dalam hidup anda, hilangkan fikiran negatif dari kepala anda. Jika anda mengirim sinyal positif maka anda akan mendapat sinyal balik berupa hal positif begitu juga sebaliknya. 
  • Beri pengaruh positif terhadap fikiran anda dengan membaca buku-buku atau menonton film atau mengobrol dengan orang-orang yang dapat menginspirasi dan memberi anda dukungan. 
  • Untuk lebih rileks, anda dapat mencoba berbagai aroma therapi yang dapat membantu anda merasa lebih rileks dan lebih tenang.  
  • Ingat kembali apa yang anda suka dan apa impian hidup anda, mulailah melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak pernah berani anda lakukan, ambil resiko untuk melakukan hal-hal yang anda sukai dan nikmatilah hidup anda.
  • Cari lah teman berbagi yang bisa mengerti dan memahami anda, ekspresikan perasaan anda dan belajarlah untuk mulai membuka diri. 
  • Singkirkan berbagai perasaan negatif anda dan alihkan terhadap hal-hal positif yang dapat membantu anda merasa lebih baik. 
  • Dan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan memasrahkan diri kepada Tuhan. Pasrahkan nasib sepenuhnya kepada-Nya.

         Sumber : www.google.com

Minggu, 20 November 2011

Perbedaan mengenai antara Pandangan Hidup dengan Cita-Cita

Hallo teman – teman blogger
Pada kesempatan ini saya akan menulis mengenai “Perbedaan antara pandangan hidup dengan cita-cita”. Silahkan membaca.


Pengertian Pandangan Hidup??
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia menetukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.

Pandangan hidup banyaak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1.   Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.   Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut
3.   Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya.

Dari cara kita memandang hidup, kita akan mempunyai visi dan misi untuk meraih masa depan. Pandangan hidup kita juga bisa dipengaruhi oleh kehidupan kita sehari-hari, seperti bagaimana kita berinteraksi dengan keluarga dan teman-teman. Misal, kita menceritakan suatu masalah yang sedang kita hadapi kepada keluarga atau teman, pastinya keluarga kita atau teman kita akan memberikan pendapatnya yang akan menambah cara kita melihat sesuatu itu dari sudut pandang yang lain, yang dapat membuat kita berpikir lebih panjang sehingga tidak akan menimbulkan suatu masalah yang baru, sehingga kita bisa mengambil hikmahnya.

Adapun langkah-langkah agar kita berpandangan hidup yang baik, yaitu:
1. Mengenal, sebagai makhluk yang beragama atapun bernegara pasti memiliki pandangan hidup seperti kitab suci masing-masing agama.
2. Mengerti, tahap ini memegang peranan penting, karena dengan mengerti ada kecenderungan mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan hidup itu.
3. Menghayati, dalam tahap ini diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.
4. Meyakini, setelah mengetahui kebenaran dan validitas yang ditinjau dari segala segi maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu.
5. Mengabdi, setelah kita mengenal, mengerti, menghayati, dan meyakin pandangan hidup ini, maka selayaknya disertai dengan pengabdian.
6. Mengamankan, langkah ini merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
Dalam hidup, pastinya kita tetap harus membuka mata, hati dan pikiran. Namun, terkadang banyak hasutan-hasutan yang bisa sangat menipu, nah di sinilah kita harus memiliki pedoman agar kita tetap bisa membedakan mana yang benar mana yang salah.


Pengertian Cita-cita
Cita-cita adalah apa yang diinginkan yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang dihendak dicapai ialah kebijakan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, dan tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi. Dengan perkataan lain: cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.

Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Misalnya seorang anak bercita-cita ingin menjadi dokter, ia belom sekolah, tidak mungkin berpikir baik, sehingga tidak punya kemampuan berusaha mencapai cita-cita. Itu baru dalam taraf angan-angan.

Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai idea tau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga factor. Pertama, manusianya yaitu yang memiliki cita-cita: Kedua, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan; dan Ketiga, seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
1.  Faktor manusia yang mau mancapai cita-cita ditentukan oleh kuantitas manusiannya. Ada orang yang tidak berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan khayalan saja. Hal demikian banyak menimpa anak-anak muda yang memang senang berkhayal, tetapi sulit mencapai apa yang dicita-citakan karena kurang mengukur dengan kemampuannya sendiri. Sebaliknya dengan anak yang dengan kemauan keras ingin mencapai apa yang di cita-citakan, cita-cita merupakan motivasi atau dorongan dalam menempuh hidup untuk mencapainya.
2.  Factor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat. Factor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapai suatu cita-cita.
3.  Factor tinggi cita-cita yang merupakan factor ketiga dalam mencapai cita-cita. Memang ada anjuran agar seseorang menggantungkan cita-citanya setinggi bintang dilangit. Tetapi bagaimana factor manusianya, mampukah yang bersangkutan mencapainya juga factor kondisinya memungkinkan hal itu, apakah dapat merupakan pendorong atau penghalang cita-cita.


Sumber : elearning.gunadarma.ac.id/.../bab8-manusia_dan_pandangan_hidup...
                 Seri Diktat Kuliah MKDU : Ilmu Budaya Dasar Universitas Gunadarma

Sabtu, 19 November 2011

Definisi dari Penderitaan

Soal:  Jelaskan Definisi dari Penderitaan??
Pada kesempatan ini saya akan menulis mengenai “Definisi Penderitaan” .
Manusia pastilah memiliki kebahagiaan dalam hidupnya begitu juga dengan penderitaan. Kedua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia. OLeh karena itu ,apabila kita diberikan kebahagian maka bersyukurlah. Tapi pada postingan kali ini saya akan lebih fokuskan sesuai pada judul di atas . 
Penderitaan berasal dari kata derita, derita berasal dari bahasa sansekerta. Dhra yang berarti menahan atau menanggung. Sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Dengan demikian merupakan lawan kata dan kesenangan ataupun kegembiraan. Penderitaan itu dapat lahir atau bathin, atau lahir bathin. Yang termasuk penderitaan itu ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain-lain.
   1. Penderitaan Sebuah Fenomena Universal
Penderitaan, memang tak hanya terjadi lantaran perang ataupun tingkah manusia agresif lainnya. Banyak hal yang sebenarnya yang bisa menjadi penderitaan manusia, bencana alam, musibah atau kecelakaan, penindasan, perbudakan, kemiskinan dan lain sebagainya. Selain itu penderitaan boleh juga dibilang sebagai fenomena yang universal. Penderitaan tidak mengenal ruang dan waktu. Ini berarti bahwa penderitaan tidak hanya dialami oleh manusia di zaman ini, dimana kebutuhan dan tuntutan hidup semakin meningkat yang pada instansi berikut bisa menimbullkan penderitaan bagi yang tidak mampu memenuhinya. Akan tetapi penderitaan, konon telah dikenal sejak kelahiran manusia pertama. Belum begitu lepas dari ingatan kita, barangkali, betapa adam dan hawa harus menderita terlompat dari surga lantaran tindakannya sendiri yang mengesampingkan perintah tuhan dan lebih menuruti nafsu dan bujukan syaitan.
   2. Penderitaan Sebagai Anak Penguasaan
Diatas telah dikemukakan bahwa banyak factor yang sebenarnya menjadi penyebab penderitaan manusia, pendekatan bisa saja diakibatkan oleh perang, bencana alam, musibah atau kecelakaan, penindasan, perbudakan, kemiskinan, dan lain sebagainya. Namun demikian tidak jarang justru penderitaan dating atau disebabkan oleh unsure manusia itu sendiri. Banyak factor bukti menunjukkan bahwa factor yang telah disebut di atas mampu menjadi timbulnya penderitaan lewat sentuhan tangan manusia.
Manusia sebagai factor utama penyebab penderitaan memang sudah disadari sejak dahulu, penderitaan manusia yang satu tidak bisa dilepaskan daru ulah manusia lainnya. Ini semua sulit terbantahkan mengingat penderitaan itu pada dasarnya merupakan anak penguasaan, dan jarang sebagai anak kebebasan.
Penderitaan manusia, sebagai buah dari praktek penguasaan, tidak lepas pula dari pengamatan para sastrawan, atau bahkan pada seniman pada umumnya. Dan memang terhadap yang satu ini mereka umumnya lebih mudah menangkan fenomena tersebut dan sekaligus lebih vokal dalam menyuarakannya dibandingkan kelompok property lainnya. 
      Manusia dan Penderitaan 
      Penderitaan adalah sebuah kata yang sangat dijauhi dan paling tidak disenangi oleh siapapun. Berbicara tentang penderitaan ternyata penderitaan tersebut berasal dari dalam dan luar diri manusia. Biasanya orang menyebut dengan factor internal dan factor eksternal.

Dalam diri manusia itu ada cipta, rasa dan karsa. Karsa adalah sumber yang menjadi penggerak segala aktivitas manusia. Cipta adalah realisasi dari adanya karsa dan rasa. Baik karsa maupun rasa selalu ingin dipuaskan. Karena selalu ingin dilayani, sedangkan rasa selalu ingin dipenuhi tuntutannya. Baru dalam keduanya menemukan yang dicarinya atau diharapkan manusia akan merasa senang, merasa bahagia.
Apabila karsa dan rasa tidak terpenuhi apa yang dimaksudkan, manusia akan mendata rasa kurang mengakibatkan munculnya wujud penderitaan, bahkan lebih dari itu, yaitu rasa takut.
Rasa takut itu justru sudah menyelinap dan datang menyerang kita sebelum bencana atau bahaya itu datang menyerangnya. Sekarang yang paling penting adalah bagaimana upaya kita meniadakan rasa kurang dan rasa takut itu. Karena kedua rasa itu termasuk penyakit batin manusia, maka usaha terbaik ialah menyehatkan bathin itu sendiri, rasa kurang itu muncul dikarenakan adanya anggapan lebih pada pihak lain.
Kita sudah tahu bahwa factor – factor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah factor internal dan faktor eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri manusia. Factor ini dapat dibedakan atas dua macam ; yaitu eksternal murni dan tak murni. Eksternal murni adalah penyebab yang benar – benar berasal dari luar diri manusia yang bersangkutan. Penderitaan itu tidak bukan merupakan akibat ulah manusia yang bersangkutan. 

Sumber : http://sobatbaru.blogspot.com/2008/05/pengertian-penderitaan.html

Definisi Penderitaan
Menurut saya penderitaan adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak menyenangkan. Penderitaan itu ada tiga macam yaitu penderitaan yang dialami secara lahir (fisik), penderitaan yang dialami secara batin (mental/ psikologis), dan yang ketiga gabungan dari penderitaan lahir dan penderitaan batin (fisik dan psikologis). Tentu saja penderitaan tidak akan mucul jika tidak ada yang menyebabkannya untuk muncul. Disini saya akan lebih membahas tentang sebab – sebab munculnya sebuah penderitaan.
Sebab – sebab munculnya penderitaan
Jika Diklasifikasikan berdasarkan sebab – sebab munculnya penderitaan manusia itu ada dua, yang pertama yaitu Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia, dan yang kedua Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan.
1.  Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesame manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut dengan nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Allah SWT berfirman, Aku tidak akan pernah merubah nasib hambaku, melainkan Hambaku sendirilah yang merubahnya. Sudah jelas Tuhan tidak akan mengubah nasib hambanya, karena atas usaha hambanya sendirilah yang bias mengubah nasibnya itu. Adapun perbedaan antara nasib buruk dan takdir, kalau takdir Tuhan yang menjadi penentunya sedangkan nasib buruk itu manusia lah penyebabnya.
   2.  Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. 

Sumber : www.google.com