PENGERTIAN KEPRIBADIAN
- Kepribadian adalah ciri-ciri psikologis di dalam diri seseorang yang merupakan faktor yang membedakan seseorang dari yang lain. (Schiffman, 2000)
- Kepribadian adalah karakteristik yang ada dalam diri individu yang akan menentukan respon seseorang terhadap lingkungan. (Suryani,200)
- Kepribadian konsumen bersifat unik. Artinya tidak ada konsumen yang memiliki keppribadi yang sama persis.
Dapat disimpulkan Kepribadian adalah keseluruhan cara
seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian
paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat
yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang. Kepribadian juga berkaitan
dengan adanya perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri (inner
psychological characteristics) manusia, perbedaan karakteristik tersebut
mengambarkan ciri unik dari masing-masing individu.
Kepribadian dan
Perilaku Konsumen
Pemasar berusaha mengetahui kepribadian konsumen dan apa
pengaruhnya terhadap perilaku konsumsi .
Karakteristik
Pribadi Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Setiadi (2003) menyatakan bahwa, “keputusan membeli dipengaruhi
oleh karakteristik seperti : umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi
ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli”.
Teori-Teori
Kepribadian
1. Teori psychoanalitis
Teori
yang dipelopori Sigmund freud ini menunjukkan bahwa perilaku manusia dikuasai
oleh personalitasnya atau kepribadiannya. Teori psikoanalitis
menekankan pada
sifat-sifat kepribadian yang disadari sebagai hasil dari konflik masa
kanak-kanak. Konflik itu diturunkan menjadi 3komponen kepribadian sebagai
berikut:
a. Id (libido)
Id adalah
sumber kekuatan yang dibawa sejak lahir yang mengendalikan perilaku dan
merupakan sub sistem dari kepribadian. Sumber kekuatan ini selalu mengarahkan
perilaku untuk mencapai kesenangan dan menghindari penderitaan. Id merupakan upaya
untuk memperoleh kesenangan, penghargaan, dan pemuasan yang diwujudkan lewat libido
dan agresi.
b. Ego
Ego sumber rasa sadar yang mewakili logika dan
dihubungkan dengan prinsip realitas. Ego merupakan sub sistem yang berfungsi
melayani dan mengendalikan dua sistem lainnya dengan cara interaksi dengan
dunia luar. Ego
adalah
perantara Id yang memberikan reaksi terhadap keinginan Id dengan mempertimbangkan
terlebih dahulu apakah keinginan itu dapat memuaskan atau tidak.
c. Superego
Superego
adalah pengekang Id yang menekan gejolak nafsu yang ada pada manusia. Seperego
tidak mengatur Id, tapi memberikan hukuman terhadap perilaku yang tidak dapat
diterima dengan menciptakan rasa bersalah. Superego adalah motivasi untuk
bertindak secara bermoral. Superego menetapkan suatu norma yang melandasi ego
memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah. Kesadaran dalam superego
diterapkan melalui penyerapan nilai-nilai cultural dan moral masyarakat. Oleh
karena itu, orang tua menjadi faktor penting dalam pengembangan superego
anak-anak.
2. Teori sosial
Dari teori sosial, kepribadian dijelaskan dengan perilaku yang
konsisten memperlihatkan hubungan orang-orang dengan situasi sosial. Dalam
pandangan teori ini, setiap orang berperilaku sesuai dengan tuntutan sosial.
Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa iklan produk seperti pencuci mulut dan
sabun selalu dikaitkan dengan hubungan sosial karena pesan iklan tersebut selalu
menggambarkan agar seseorang dapat diterima dalam pergaulan sosial.
3. Teori konsep diri
Dalam pandangan teori konsep diri, manusia mempunyai pandangan
persepsi atas dirinya sendiri. Sehingga, setiap individu menjadi subjek dan
objek persepsi.konsep diri yang dimiliki individu adalah penilaian-penilaian
terhadap dirinya yang berhubungan dengan sifat-sifat seperti, bahagia,
keberuntungan, modern, praktis, dll. Secara umum, konsep diri diatur
berdasarkan dua prinsip, yaitu keinginan mencapai konsistensi dan keinginan
meningkatkan harga diri (self esteem). Konsep actual self (diri yang sebenarnya) yang diterapkan dalam pemasaran
menyatakan bahwa pembelian yang dilakukan konsumen dipengaruhi oleh konsep yang
dimiliki oleh orang itu sendiri. Sedangkan konsep ideal self (dirinya yang ideal) yang berhubungan dengan self esteem
merupakan sifat positif terhadap dirinya sendiri. Selain dua konsep tersebut,
terdapat konsep yang disebut dengan extended self (diri yang
diperluas). Konsep ini menjelaskan bahwa tidak hanya citra diri kita yang
mempengarui pemilihan produk, akan tetapi, produk yang dipilih juga memberikan
pengaruh terhadap diri kita
.
4. Teori Sifat / Ciri (Trait Theory)
Trait adalah setiap karakteristik yang berbeda yang berbeda
antara satu dan lainnya serta bersifat relatif permanen dan konsisten.
Pendekatan kepribadian teori ini berusaha mengkuantitatifkan
karakteristik-karakteristik yang dimiliki oleh seseorang. Ada beberapa ciri
spesifik yang sesuai dengan perilaku konsumen, yaitu, innovativeness (keinginan mencoba sesuatu yang baru), materialism (keinginan memperoleh atau memiliki produk sebanyak-banyaknya), need cognition (usaha memikirkan sesuatu yang menimbulkan usaha memikirkan
informasi merek).
Dimensi Kepribadian
Berdasarkan riset yang mengesankan, terdapat lima dimensi yang
mendasari semua dimensi lain. Pemasar harus mengetahu lima dimensi berikut agar
dapat mengkategorikan sasaran pemasannya ke dalam dimensi tersebut sehingga,
perusahan menciptakan produk-produk yang sesuai dengan kepribadian konsumen.
Dimensi-dimensi tersebut ialah:
1.
Ekstraversi
Dimensi
kepribadian yang mencirikan seseorang yang senang bergaul, banyak bicara, dan tegas.
2.
Sifat menyenangkan
Dimensi
kepribadian yang mencirikan seseorang yang baik hati, kooperatif, dan mempercayai.
3.
Sifat mendengarkan kata hati
Dimensi
kepribadian yang mencirikan seseorang yang bertanggung jawab, tekun, dan
berorientasi prestasi.
4.
Kemantapan emosional
Dimensi
kepribadian yang mencirikan seseorang yang tenang, bergairah, terjamin
(positif), lawannya, tegang, gelisah, murung dan tak kokoh (negatif).
5.
Keterbukaan terhadap pengalaman
Dimensi
kepribadian yang mencirikan seseorang yang imajinatif, peka, dan intelektual.
NILAI DAN GAYA HIDUP
Nilai adalah arti yang diberikan
manusia terhadap benda karena benda tersebut dapat dipakai untuk memenuhi
kebutuhan manusia atau dapat ditukarkan dengan benda lain. Nilai juga memainkan
peranan yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat karena nilai sendiri
merupakan ukuran mengenai baik dan buruk, benar dan salah, pantas dan tak
pantas. Nilai sangat mencerminkan suatu kualitas pilihan dalam tindakan dalam
hal apapun termasuk melakukan pembelian.
- Gaya hidup merupakan sebuah penggambaran “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya. (Kottler dalam sakinah, 2000)
- Gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang berlaku. Oleh karena itu banyak macam gaya hidup yang diketahui sedang berkembang di masyarakat sekarang ini misalnya gaya hidup metropolis dan gaya hidup global dan lain sebagainya (Menurut Susanto)
- Gaya hidup adalah bagaimana cara individu menghabiskan waktu mereka aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya. (Plummer 1983)
- Gaya hidup juga sangat mempengaruhi pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan 3 hal utana yaitu pekerjaan, persahabatan dan cinta. (Adler dalam Hall & Lindzey, 1985)
- Salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah konsep diri. (Sarwono)
- Pola hidup yang berhubungan dengan uang dan waktu dilaksanakan oleh seseorang yang berhubungan dengan keputusan. Orang yang sudah mengambil suatu keputusan langkah selanjutnya adalah tindakan. (Hawkins dalam Nugroho, 2002)
Dapat disimpulkan Gaya hidup pada prinsipnya bagaimana
seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Hal ini dinilai dengan bertanya
kepada konsumen tentang aktivitas, minat, dan opini mereka. Gaya hidup
berhubungan dengan tindakan nyata dan pembelian yang dilakukan konsumen.
Misalnya, ada orang
yang senang mencari hiburan bersama teman-temannya, ada yang senang menyendiri,
ada yang senang berpergian bersama keluarga berbelanja dan adapula yang
memiliki waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan social-keagamaan. Gaya
hidup dapat mempengaruhi seseorang dan akhirya menentukan pilihan-pilihan
konsumsi seseorang.
Gaya hidup seperti itupun membawa perubahan terhadap selera
seseorang, kebiasaan dan perilaku seseorng untuk melakukan pembelian. Perubahan
lain yang terjadi adalah meningkatnya keinginan untuk menikmati hidup.
MENGGUNAKAN KARATERISTIK GAYA HIDUP DALAM
STRATEGI PEMASARAN
Aplikasi Kepribadian, konsep diri,
gaya hidup, psikografi dalam strategi pemasaran :
1.
Segmentasi
pasar sasaran
contoh : Pada produk
susu mengidentifikasi beberapa kelompok gaya hidup konsumen, yaitu :
·
Konsumen yang menginginkan kesehatan dan
kebutuhan gizinya terpenuhi
·
Kelompok konsumen yang sangat memperhatikan
kandungan kadar lemak susu karena takut kegemukan
·
Konsumen yang mengkonsumsi karena kebiasaan
saja
Berdasarkan
ke tiga kelompok ini muncul dua produk yaitu:
Produk dengan kadar
lemak dan kandungan gizi yang normal yang diperuntukkan kelompok ke satu dan ke
tiga. Jenis produk kedua yaitu susu yang mempunyai kadar lemak yang rendah
2.
Membantu
dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan
3. Pemasar dapat menempatkan iklan produknya pada
media-media yang paling cocok
4. Pemasar
bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka
Nilai dan Gaya hidup
dalam perilaku konsumen sangat berkaitan erat dalam kaidah-kaidah menganalisa
Perilaku Konsumen serta relevansinya dengan strategi market dalam membentuk
sebuah konsumen yang kuat dengan produsennya. Produsen tentu memiliki standar
prosedur dalam menguasai pasar, tentunya apabila ingin memperoleh dan
mendapatkan hati di para konsumen, hal-hal yang berkaitan dengan ini yaitu
melakukan riset pemasaran, agar memperoleh hasil yang maksimal dalam proses
penjualan.
Kepribadian dan gaya hidup adalah
naluri alamiah yang merupakan atribut atau sifat-sifat yang berada pada sifat
manusia, bagaimana cara manusia berfikir, faktor lingkungan sebagai sebuah
objek pengaruh dalam menentukan pola berfikir manusia, dan juga faktor
pendapatan yang membentuk manusia pada pola-pola konsumerisme. Cara berfikir
manusia adalah sebuah ideologi atau gagasan yang bersifat idealistis yang
dimiliki setiap manusia secara alamiah untuk menentukan suatu pola terarah dan
memiliki sikap dalam menentukan banyak hal, hal inilah yang menjadi indikator
bagi para pemasar, bagaimana mereka menganalisa sebuah pemikiran masyarakat
agar mau membeli produk mereka.
Faktor-faktor lingkungan adalah
suatu pola eksternal dalam mempengaruhi pola berfikir manusia dalam bersikap,
yang akhirnya menjadi gaya hidup dan perilaku seseorang dalam menjalani
kehidupannya sehari-hari. Pendapatan adalah sebuah hal pokok, yang akhirnya
membentuk sebuah perilaku konsumen dalam bersikap dan juga memenuhi kebutuhan
hidupnya, seorang yang memiliki pendapatan besar tentu memiliki gaya hidup yang
berbeda dalam menjalani sebuah kehidupannya sehingga munculah sebuah perilaku
konsumerisme, yaitu pola hidup yang berlebih-lebihan dalam mengambil keputusan
untuk sebuah pola yang lebih dari apa yang dibutuhkan.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar