Senin, 29 Oktober 2012

Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar Makanan dan Minuman



JAKARTA – Indonesia berpotensi menjadi pemimpin pasar industri makanan, minuman, dan kemasan sekaligus menjadi produsen kompetitor alternatif di pasar global. Produk makanan dan minuman Indonesia memiliki prospek cerah seiring perkembangan ekonomi dan dukungan sumber bahan baku lokal yang melimpah.

Demikian disampaikan Menteri Koperasi dan UKM, Sjarifuddin Hasan, saat membuka acara Pameran Koperasi dan UKM, Minuman, dan Kemasan 2012 di Gedung SME Tower, Jakarta, Rabu (3/10).
Ia mengatakan Indonesia sebagai negara besar dengan 17.504 pulau dan 240 juta penduduk merupakan pasar yang sangat potensial bagi produk makanan dan minuman. Bahkan berdasarkan catatan Event Director Food Ingredients Asia, Vincent Brain, Indonesia adalah konsumen bahan makanan terbesar (51 persen) di Asia Tenggara.

"Sebagai negara terbesar konsumen makanan di Asia Tenggara, sepantasnyalah kita, pemerintah, dan dunia usaha mampu menyediakan makanan dan minuman dalam jumlah yang cukup, baik dalam bentuk produk makanan minuman segar maupun produk olahan yang dihasilkan oleh pelaku UKM dan koperasi di dalam negeri," Ungkap Dia.

Karena itu, kebijakan pangan nasional harus mampu memberi jaminan ruang berusaha serta keberpihakan yang lebih luas pada pelaku usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi agar mereka mampu meningkatkan produktivitas dan profesionalitasnya dalam menghasilkan produk pangan
dalam negeri.

Pihaknya mencatat secara nasional kegiatan usaha di sektor makanan dan minuman banyak digeluti oleh pelaku usaha koperasi dan UKM. "Saat ini, setidaknya terdapat 14 juta pelaku usaha yang menggeluti usaha di sektor makanan dan minuman. Dari jumlah tersebut, 94 persen di antaranya termasuk kategori pelaku usaha berskala UMKM," kata dia.

Total omzet produk makanan dan minuman nasional pada 2012 diprediksi menembus 700 triliun rupiah. Dalam lima tahun terakhir, pemerintah menargetkan produk sektor makanan dan minuman tumbuh rata-rata 8
persen per tahun.

Ekspor produk makanan dan minuman menunjukkan kinerja yang cukup menggembirakan. Nilai ekspor sektor itu terus meningkat setiap tahunnya. 

Tercatat, pada Juli 2012, ekspor makanan minuman mengalami kenaikan sekitar 12 persen. Diproyeksikan hingga akhir tahun ini akan tumbuh hingga 20 persen dari 2011 dengan nilai sekitar 4,9 miliar dollar AS.

Berikan Penghargaan

Secara terpisah, Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, mengatakan Kementerian Perdagangan memberikan UKM Pangan Award 2012 kepada sepuluh pelaku usaha kecil dan menengah (UKM)
bidang kuliner.

"UKM Pangan Award diberikan untuk memotivasi para pelaku UKM bidang kuliner agar mampu mengembangkan kreativitasnya dalam produk pangan yang bersumber dari tradisi dan budaya bangsa," kata dia.

Para pemenang UKM Pangan Award 2012 tersebut ialah Sambel Pecel Al Madinah asal Blitar dan Bumbu Rendang UD Gerak Tani asal DKI Jakarta untuk kategori produk bumbu. Kemudian Rendang Daging ASESE dari Padang dan Nasi Liwet Instan 1001 dari Garut untuk
produk makanan olahan cepat saji.

Selanjutnya untuk kategori minuman kemasan adalah sirup Sari Buah Kawis dari Rembang, dan Buavica Carica asal Wonosobo. Sementara kategori makanan ringan/cemilan adalah Bagelen Genyong NANAMIE dari Bandung, Opak Pisang BANANOS dari Sidoarjo.

Dua kategori penghargaan khusus juga diberikan kepada CV 1001 dari Garut untuk kategori inovasi pangan baru, dan UD Mekar Sari asal Sidoarjo untuk inovasi hasil olahan buah-buahan tropis Indonesia.

Bayu mengatakan ajang perlombaan tersebut juga sekaligus merupakan wadah untuk menjaring produk pangan dari UKM yang berpotensi untuk berkembang hingga menembus pasar ekspor.


Terima kasih sudah membaca teman-teman, tunggu di postingan tulisan saya selanjutnya yaa!!

0 komentar:

Posting Komentar