A.
METODE
ILMIAH
PENGERTIAN
Method atau metode adalah kata yang
berasal dari bahasa latin yaitu meta yang berarti sesudah sedangkan hodos
berarti jalan. Dalam bahasa Gerik metohodos sendiri berarti satu cara
pemeriksaan atau penyeldikan terhadap sesuatu atau susunan yang teratur.
Metode merupakan prosedur atau cara
seseorang dalam melakukan suatu kegiatan untuk mempermudah dalam memecahkan
suatu masalah secara teratur, sistematis, dan terkontrol. Sedangkan ilmiah
adalah suatu keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara alami berdasarkan
bukti fisik. Jadi metode ilmiah adalah suatu proses
keilmuan dalam melakukan proses ilmiah (science project) untuk memperoleh pengetahuan
secara sistematis berdasarkan bukti fisik.
CIRI UTAMA METODE
ILMIAH
Ciri utama metode adalah sifat empiris,
artinya keputusan-keputusan pikiran yang diambil berdasarkan data empiris, data
pengalaman, data yang telah diperiksa kebenarannya, dan kemudian harus
diperiksa kecocokan antara keputusan pikiran dengan kenyataan.
Cara atau jalan untuk menemukan
pengetahuan tentang suatu hal yang tidak berdasarkan mekanisme atau pola
empiris, bukan termasuk dalam metode ilmiah.
Cara-cara bukan ilmiah tersebut antara
lain :
1.
Trial
and error, mencoba untung-untungan, bila gagal mencoba lagi, cara kerja yang
sembarangan, tidak mempunyai pola kerja tertentu dalam menghadapi situasi.
2.
Authority
and tradition (otoritas dan tradisi), menolak pendapat seseorang, meskipun
masuk akal, dan menerima pendapat orang lainnya berdasarkan anggapan bahwa
orang lain tersebut yang berwenang memberi fatwa, dianggap suci.
3.
Speculation
and argumentation, seseorang berhasil dalam hal tertentu pada waktu tertentu,
beranggapan bahwa ia akan berhasil dalam hal yang lain pada waktu yang lain.
Ndraha (1981) mengemukakan bahwa metode
ilmiah dapat dipandang sebagai pemecahan masalah, sebagai berikut:
1.
Identifikasi
masalah
2.
Hipotesis
pendahuluan
3.
Pengumpulan
fakta-fakta tambahan
4.
Perumusan
hipotesis
5.
Penjabaran
lebih lanjut terhadap konsekuensi
6.
Pengujian
terhadap konsekuensi
7.
Penerapan
Unsur
utama metode ilmiah ada empat langkah
berikut:
1.
Karakterisasi
(pengamatan dan pengukuran)
2.
Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan
dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
3.
Prediksi
(deduksi logis dari hipotesis)
4.
Eksperimen
(pengujian atas semua hal di atas)
B. PENELIAN ILMIAH
1.
Rasa
ingin tahu dalam diri manusia (tidak pernah terpuaskan)
2.
Awal
penyelidikan untuk mencari ilmu
3.
Penyelidikan
yang terarah dan sistematis (Penyelidikan Ilmiah/Penelitian Ilmiah)
Penelitian
sebagai suatu proses untuk mengembangkan ilmu dan menjawab suatu masalah
memerlukan persyaratan antara lain :
1.
Merupakan
penyelidikan sistematis terhadap masalah tertentu
2.
Menggunakan
metode ilmiah
3.
Mengumpulkan
bukti yang cukup dan representatif (dasar menarik kesimpulan)
4.
Menggunakan
penalaran logis dan tidak memihak/bias dalam menarik kesimpulan
Proses penelitian ilmiah secara garis
besar terdiri atas empat tahap:
1.
Masalah
penelitian
2.
Telaah
teoritis
3.
Pengujian
fakta
4.
Kesimpulan
CIRI-CIRI
PENELITIAN ILMIAH
Kriteria atau ciri-ciri penelitian ilmiah adalah:
1.
Penelitian
harus berkisar disekeliling masalah yang ingin dipecahkan
2.
Penelitian
harus mengandung originalitas
3.
Penelitian
harus didasarkan pandangan ingin tahu
4.
Penelitian
dilakukan dengan pandangan terbuka
5.
Penelitian
harus didasarkan pada asumsi bahwa suatu fenomena mempunyai hukum dan pengakuan
6.
Penelitian
berkehendak menemukan generalisasi/dalil
7.
Penelitian
merupakan studi tentang sebab akibat
8.
Penelitian
harus menggunakan pengukuran akurat
9.
Penelitian
harus menggunakan teknik yang secara sadar diketahui
SYARAT PERTANYAAN
DALAM PENELITIAN ILMIAH
Pada hakikatnya pertanyaan penelitian
dirumuskan dengan melihat kesenjangan yang terjadi antara:
1. Apa yang seharusnya terjadi (prescriptive)
dan yang sebenarnya terjadi (descriptive)
2. Apa yang diperlukan (what is needed) dan apa
yang tersedia (what is available)
3. Apa yang diharapkan (what is expected)
dan apa yang dicapai (what is achieved)
Pertanyaan penelitian selalu diawali dengan
munculnya masalah yang sering disebut sebagai fenomena atau gejala tertentu.
Tetapi tidak semua masalah bisa diajukan sebagai masalah penelitian. Ada
syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar bisa diangkat sebagai masalah
penelitian. Berdasarkan kajian referensi buku-buku metodologi penelitian,
setidaknya terdapat tujuh syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
1.
Tersedia
data atau informasi untuk menjawabnya
2.
Data
atau informasi tersebut diperoleh melalui metode ilmiah, seperti wawancara, observasi,
kuesioner, dokumentasi, partisipasi, dan evaluasi/tes
3.
Memenuhi
persyaratan orisinalitas, diketahui melalui pemetaan penelitian terdahulu
(state of the arts)
4.
Memberikan
sumbangan teoretik yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan
5.
Menyangkut
isu kontroversial dan unik yang sedang hangat
terjadi
6.
Masalah
tersebut memerlukan jawaban serta pemecahan segera, tetapi jawabannya belum
diketahui masyarakat luas, dan
7.
Masalah
itu diajukan dalam batas minat
(bidang studi) dan kemampuan peneliti.
Untuk mencapai maksud tersebut di atas,
peneliti perlu melakukan pertanyaan reflektif sebagai pemandu. Menurut Raco
(2010: 98-99), ada beberapa pertanyaan awal untuk dijawab sebagai berikut:
1.
Mengapa
masalah tersebut penting untuk diangkat
2.
Bagaimana
kondisi sosial di sekitar peristiwa, fakta atau gejala yang akan diteliti
3.
Proses
apa yang sebenarnya terjadi di sekitar peristiwa tersebut
4.
Perkembanghan
atau pergeseran apa yang sedang berlangsung pada waktu peristiwa terjadi, dan
5.
Apa manfaat penelitian tersebut baik bagi
pengembangan ilmu pengetahun dan masyarakat secara luas di masa yang akan
datang.
MACAM PERTANYAAN ILMIAH
Dilihat dari jenis pertanyaannya, para
ahli metodologi penelitian seperti Marshall & Rossman (2006), dan Creswell
(2007: 107) setidaknya membaginya menjadi tiga
macam pertanyaan, yaitu:
1.
Deskriptif
(yakni mendeskripsikan fenomena atau gejala yang diteliti apa adanya), dengan
menggunakan kata tanya ‘apa’. Lazimnya diajukan untuk pertanyaan penelitian
kualitatif.
2.
Eksploratoris
(yakni untuk memahami gejala atau fenomena secara mendalam), dengan menggunakan
kata tanya “bagaimana”. Lazimnya diajukan untuk pertanyaan penelitian
kualitatif.
3.
Eksplanatoris (yakni untuk menjelaskan pola-pola yang
terjadi terkait dengan fenomena yang dikaji, dengan mengajukan pertanyaan ‘apa
ada hubungan atau korelasi, pengaruh antara faktor X dan Y). Lazimnya untuk
pertanyaan penelitian kuantitatif.
Contoh untuk masing-masing pertanyaan
penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Pertanyaan
deskriptif: Apa strategi yang dipakai seorang manajer produksi untuk mencapai
target produksi?
2.
Pertanyaan
eksploratif : Bagaimana model kepemimpinan para manajer dalam upaya memajukan
perusahaan?
3.
Pertanyaan
eksplanatif: Bagaimana pengaruh model kepemimpinan otoriter terhadap karyawan?
PEMAKAIAN METODE
ILMIAH DALAM MENJAWAB PERTANYAAN ILMIAH
Kriteria
metode ilmiah yang baik adalah berdasarkan fakta, bebas dari prasangka,
menggunakan prinsip analisa, menggunakan hipotesa, dan menggunakan ukuran
obyektif. Dalam melakukan penelitian ilmiah, langkah awal yang dilakukan dalam
membuat metode ilmiah adalah mencari informasi mengenai hal yang akan diteliti.
Setelah itu, mengidentifikasi masalah dengan merumuskan pertanyaan-pertanyaan
yang spesifik. Agar permasalahan yang diteliti menjadi jelas batasan, kedudukan
dan alternatif cara untuk memecahkannya. Sebab, kualitas penelitian salah satunya
sangat ditentukan oleh bobot atau
kualitas pertanyaan yang diajukan. Metode ilmiah merupakan salah satu cara yang
dapat digunakan seseorang untuk mendapatkan jawaban dari sebuah pertanyaan
ilmiah.
Atau,
Menurut
Mc Cleary (1998) cara untuk memperoleh suatu kebenaran pada sebuah metode
ilmiah haruslah diatur oleh pertimbangan-pertimbangan yang logis dan riil.
Ilmu
pengetahuan seringkali berhubungan dengan fakta, maka cara mendapatkannya,
jawaban-jawaban dari semua pertanyaan yang ada pun harus secara sistematis
berdasarkan fakta-fakta yang ada. Hubungan antara penelitian dan metode ilmiah
adalah sangat erat atau bahkan tak terpisahkan satu dengan lainnya. Intinya
bahwa metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap
penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Dengan adanya metode ilmiah ini
pertanyaan-pertanyaan dasar dalam mencari kebenaran seperti apakah yang
dimaksud, apakah benar demikian, mengapa begini/begitu, seberapa jauh,
bagaimana hal tersebut terjadi dan sebagainya, akan lebih mudah terjawab.
Daftar Pustaka :
Rahardjo,
Mudjia. 2011. Merumuskan Pertanyaan
Penelitian (Bahan Kuliah Metodologi Penelitian Program S2 MPI). Dalam http://mudjiarahardjo.uin-malang.ac.id/materi-kuliah/283-merumuskan-pertanyaan-penelitian.html
Dwi Kartika.2014.”Penalaran Metode Ilmiah Dalam Menjawab Pertanyaan-pertanyaan ilmiah ”.
Dalam http://dwikartikasari-18211665.blogspot.com/2014/03/penalaran-metode-ilmiah-dalam-menjawab.html
1 komentar:
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
Posting Komentar