Jumat, 04 April 2014

PEMAKAIAN METODE ILMIAH UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN-PERTANYAAN ILMIAH



   A.     METODE ILMIAH
PENGERTIAN
Method atau metode adalah kata yang berasal dari bahasa latin yaitu meta yang berarti sesudah sedangkan hodos berarti jalan. Dalam bahasa Gerik metohodos sendiri berarti satu cara pemeriksaan atau penyeldikan terhadap sesuatu atau susunan yang teratur.
Metode merupakan prosedur atau cara seseorang dalam melakukan suatu kegiatan untuk mempermudah dalam memecahkan suatu masalah secara teratur, sistematis, dan terkontrol. Sedangkan ilmiah adalah suatu keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara alami berdasarkan bukti fisik. Jadi metode ilmiah adalah suatu proses keilmuan dalam melakukan proses ilmiah (science project) untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisik.

CIRI UTAMA METODE ILMIAH
Ciri utama metode adalah sifat empiris, artinya keputusan-keputusan pikiran yang diambil berdasarkan data empiris, data pengalaman, data yang telah diperiksa kebenarannya, dan kemudian harus diperiksa kecocokan antara keputusan pikiran dengan kenyataan.

Cara atau jalan untuk menemukan pengetahuan tentang suatu hal yang tidak berdasarkan mekanisme atau pola empiris, bukan termasuk dalam metode ilmiah.
Cara-cara bukan ilmiah tersebut antara lain :
1.    Trial and error, mencoba untung-untungan, bila gagal mencoba lagi, cara kerja yang sembarangan, tidak mempunyai pola kerja tertentu dalam menghadapi situasi.
2.    Authority and tradition (otoritas dan tradisi), menolak pendapat seseorang, meskipun masuk akal, dan menerima pendapat orang lainnya berdasarkan anggapan bahwa orang lain tersebut yang berwenang memberi fatwa, dianggap suci.
3.    Speculation and argumentation, seseorang berhasil dalam hal tertentu pada waktu tertentu, beranggapan bahwa ia akan berhasil dalam hal yang lain pada waktu yang lain.
Ndraha (1981) mengemukakan bahwa metode ilmiah dapat dipandang sebagai pemecahan masalah, sebagai berikut:
1.    Identifikasi masalah
2.    Hipotesis pendahuluan
3.    Pengumpulan fakta-fakta tambahan
4.    Perumusan hipotesis
5.    Penjabaran lebih lanjut terhadap konsekuensi
6.    Pengujian terhadap konsekuensi
7.    Penerapan
Unsur utama metode ilmiah ada empat langkah  berikut:
1.    Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
2.     Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
3.    Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
4.    Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)

   B. PENELIAN ILMIAH
1.    Rasa ingin tahu dalam diri manusia (tidak pernah terpuaskan)
2.    Awal penyelidikan untuk mencari ilmu
3.    Penyelidikan yang terarah dan sistematis (Penyelidikan Ilmiah/Penelitian Ilmiah)

Penelitian sebagai suatu proses untuk mengembangkan ilmu dan menjawab suatu masalah memerlukan persyaratan antara lain :
1.    Merupakan penyelidikan sistematis terhadap masalah tertentu
2.    Menggunakan metode ilmiah
3.    Mengumpulkan bukti yang cukup dan representatif (dasar menarik kesimpulan)
4.    Menggunakan penalaran logis dan tidak memihak/bias dalam menarik kesimpulan

Proses penelitian ilmiah secara garis besar terdiri atas empat tahap:
1.    Masalah penelitian
2.    Telaah teoritis
3.    Pengujian fakta
4.    Kesimpulan

CIRI-CIRI PENELITIAN ILMIAH
Kriteria  atau ciri-ciri penelitian ilmiah adalah:
1.    Penelitian harus berkisar disekeliling masalah yang ingin dipecahkan
2.    Penelitian harus mengandung originalitas
3.    Penelitian harus didasarkan pandangan ingin tahu
4.    Penelitian dilakukan dengan pandangan terbuka
5.    Penelitian harus didasarkan pada asumsi bahwa suatu fenomena mempunyai hukum dan pengakuan
6.    Penelitian berkehendak menemukan generalisasi/dalil
7.    Penelitian merupakan studi tentang sebab akibat
8.    Penelitian harus menggunakan pengukuran akurat
9.    Penelitian harus menggunakan teknik yang secara sadar diketahui

SYARAT PERTANYAAN DALAM PENELITIAN ILMIAH
Pada hakikatnya pertanyaan penelitian dirumuskan dengan melihat kesenjangan yang terjadi antara:
1.    Apa yang seharusnya terjadi (prescriptive) dan yang sebenarnya terjadi (descriptive)
2.     Apa yang diperlukan (what is needed) dan apa yang tersedia (what is available)
3.    Apa yang diharapkan (what is expected) dan apa yang dicapai (what is achieved)

Pertanyaan penelitian selalu diawali dengan munculnya masalah yang sering disebut sebagai fenomena atau gejala tertentu. Tetapi tidak semua masalah bisa diajukan sebagai masalah penelitian. Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar bisa diangkat sebagai masalah penelitian. Berdasarkan kajian referensi buku-buku metodologi penelitian, setidaknya terdapat tujuh syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
1.    Tersedia data atau informasi untuk menjawabnya
2.    Data atau informasi tersebut diperoleh melalui metode ilmiah, seperti wawancara, observasi, kuesioner, dokumentasi, partisipasi, dan evaluasi/tes
3.    Memenuhi persyaratan orisinalitas, diketahui melalui pemetaan penelitian terdahulu (state of the arts)
4.    Memberikan sumbangan teoretik yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan
5.    Menyangkut isu kontroversial dan unik yang sedang hangat  terjadi
6.    Masalah tersebut memerlukan jawaban serta pemecahan segera, tetapi jawabannya belum diketahui masyarakat luas, dan
7.    Masalah itu diajukan dalam  batas  minat  (bidang studi) dan kemampuan peneliti.

Untuk mencapai maksud tersebut di atas, peneliti perlu melakukan pertanyaan reflektif sebagai pemandu. Menurut Raco (2010: 98-99), ada beberapa pertanyaan awal untuk dijawab sebagai berikut:
1.    Mengapa masalah tersebut penting untuk diangkat
2.    Bagaimana kondisi sosial di sekitar peristiwa, fakta atau gejala yang akan  diteliti
3.    Proses apa yang sebenarnya terjadi di sekitar peristiwa  tersebut
4.    Perkembanghan atau pergeseran apa yang sedang berlangsung pada waktu peristiwa terjadi, dan
5.     Apa manfaat penelitian tersebut baik bagi pengembangan ilmu pengetahun dan masyarakat secara luas di masa yang akan datang.

MACAM PERTANYAAN ILMIAH
Dilihat dari jenis pertanyaannya, para ahli metodologi penelitian seperti Marshall & Rossman (2006), dan Creswell (2007: 107) setidaknya membaginya menjadi tiga  macam pertanyaan, yaitu:
1.    Deskriptif (yakni mendeskripsikan fenomena atau gejala yang diteliti apa adanya), dengan menggunakan kata tanya ‘apa’. Lazimnya diajukan untuk pertanyaan penelitian kualitatif.
2.    Eksploratoris (yakni untuk memahami gejala atau fenomena secara mendalam), dengan menggunakan kata tanya “bagaimana”. Lazimnya diajukan untuk pertanyaan penelitian kualitatif.
3.    Eksplanatoris  (yakni untuk menjelaskan pola-pola yang terjadi terkait dengan fenomena yang dikaji, dengan mengajukan pertanyaan ‘apa ada hubungan atau korelasi, pengaruh antara faktor X dan Y). Lazimnya untuk pertanyaan penelitian kuantitatif.

Contoh untuk masing-masing pertanyaan penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Pertanyaan deskriptif: Apa strategi yang dipakai seorang manajer produksi untuk mencapai target produksi?
2.    Pertanyaan eksploratif : Bagaimana model kepemimpinan para manajer dalam upaya memajukan perusahaan?
3.    Pertanyaan eksplanatif: Bagaimana pengaruh model kepemimpinan otoriter terhadap karyawan?

PEMAKAIAN METODE ILMIAH DALAM MENJAWAB PERTANYAAN ILMIAH
Kriteria metode ilmiah yang baik adalah berdasarkan fakta, bebas dari prasangka, menggunakan prinsip analisa, menggunakan hipotesa, dan menggunakan ukuran obyektif. Dalam melakukan penelitian ilmiah, langkah awal yang dilakukan dalam membuat metode ilmiah adalah mencari informasi mengenai hal yang akan diteliti. Setelah itu, mengidentifikasi masalah dengan merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang spesifik. Agar permasalahan yang diteliti menjadi jelas batasan, kedudukan dan alternatif cara untuk memecahkannya. Sebab, kualitas penelitian salah satunya sangat  ditentukan oleh bobot atau kualitas pertanyaan yang diajukan. Metode ilmiah merupakan salah satu cara yang dapat digunakan seseorang untuk mendapatkan jawaban dari sebuah pertanyaan ilmiah.

Atau,
Menurut Mc Cleary (1998) cara untuk memperoleh suatu kebenaran pada sebuah metode ilmiah haruslah diatur oleh pertimbangan-pertimbangan yang logis dan riil.
Ilmu pengetahuan seringkali berhubungan dengan fakta, maka cara mendapatkannya, jawaban-jawaban dari semua pertanyaan yang ada pun harus secara sistematis berdasarkan fakta-fakta yang ada. Hubungan antara penelitian dan metode ilmiah adalah sangat erat atau bahkan tak terpisahkan satu dengan lainnya. Intinya bahwa metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Dengan adanya metode ilmiah ini pertanyaan-pertanyaan dasar dalam mencari kebenaran seperti apakah yang dimaksud, apakah benar demikian, mengapa begini/begitu, seberapa jauh, bagaimana hal tersebut terjadi dan sebagainya, akan lebih mudah terjawab.

Daftar Pustaka :
Rahardjo, Mudjia. 2011. Merumuskan Pertanyaan Penelitian (Bahan Kuliah Metodologi Penelitian Program S2 MPI). Dalam http://mudjiarahardjo.uin-malang.ac.id/materi-kuliah/283-merumuskan-pertanyaan-penelitian.html

Dwi Kartika.2014.”Penalaran Metode Ilmiah Dalam Menjawab Pertanyaan-pertanyaan ilmiah ”. Dalam http://dwikartikasari-18211665.blogspot.com/2014/03/penalaran-metode-ilmiah-dalam-menjawab.html


1 komentar:

chintia lim mengatakan...

Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com

Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI

8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66

Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com

Posting Komentar