Etika Bisnis Dalam Mobile Marketing pada Labellabutik
Group dan Muezza Collection Shop
Siti Nurhasanah
16211822
4ea17
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
ABSTRAK
Etika
bisnis adalah seni dan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip etika untuk
mengkaji dan memecahkan masalah-masalah moral yang kompleks. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui, mengidentifikasi, dan menganalisis penerapan etika
bisnis dalam Mobile Marketing yang dilakukan oleh reseller fashion melalui Blackberry
Messenger (BBM).
Penelitian
ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan fokus penelitian
mengamati etika bisnis ditinjau dari sudut pandang reseller bisnis dan konsumen reseller
fashion dalam group BBM serta
menemukan model etika bisnis dalam mobile marketing. Informan dalam penelitian
ini adalah jualan Labellabutik Group dan Muezza Collection Shop sebagai reseller fashion. Sedangkan untuk
analisis data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil
penelitian menunjukkan bahawa bisnis reseller
fashion juga memerlukan etika bisnis. Etika bisnis menjadi semakin penting
ketika kegiatan bisnis dilakukan secara online karena transaksi berlangsung
secara tidak tatap muka, seperti bisnis reseller
fashion adalah kejujuran, tanggung jawab, bersaing secara sehat,
responsive, ramah, peduli dengan pelanggan, dan dedikasi yang tinggi. Hasil
penelitian ini juga menunjukkan bahwa reseller
fashion percaya dengan menerapkan etika bisnis dapat meningkatkan
kepercayaan konsumen dan loyalitas dari konsumen. Dan adanya peningkatan
penjualan sering dengan meningkatnya kepercayaan konsumen dan loyalitas
konsumen terhadap reseller fashion.
Kata Kunci : Etika Bisnis, Mobile Marketing, Reseller Fashion
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Adanya pasar bebas yang
mengakibatkan dunia perdagangan menjadikan persaingan promosi yang lebih seru,
karena banyaknya jenis produk yang ditawarkan. Berbagai jenis produk yang
ditawarkan sangat berhati-hati dalam mengisi celah-celah bisnis melalui promosi
agar produknya meningkat dan jangkauan pasar lebih luas.
Promosi dapat dilakukan
melalui media sangatlah efisien karena menggunakan biaya rendah dan mempunyai
daya bujuk yang kuat. Media promosi era globalisasi kini telah banyak bergeser
pada media interaktif yang lebih unggul, karena kemampuannya media interaktif
untuk melengkapi para konsumen dengan kendali penuh untuk memliki informasi
yang ingin mereka terima atau tolok.
Melesatnya kemunculan smartphone itu ditandai dengan kehadiran
Blacberry. Menurut Deliusno (2012)
beberapa kelebihan BlackBerry Messenger
adalah dapat mengirim pesan teks, gambar, suara dan dalam perkembangannya akan
dapat digunakan untuk mengirim uang. Beberapa kelebihan BBM sehingga banyak
disukai dan digunakan konsumen adalah (1) BBM Groups, dalam BBM, orang suka berkomunitas, membicarakan segala hal dengan
teman-temannya dalam sebuah kelompok. (2) Change Display Picture. Fitur ini,
kerap dimanfaatkan oleh pengguna BlackBerry dari Indonesia untuk ajang
'narsis' menunjukkan foto-foto terbaru. (3) Bisa berkirim pesan sesuka hatinya
dengan karakter panjang tanpa batas. (4)
Tidak khawatir kena biaya ekstra karena semua sudah jadi satu paket dalam akses
data. Melalui BBM, mereka juga dapat konfirmasi realtime. (Arum, 2011).
Mobile marketing merupakan
teknik pemasaran menggunakan handphone.
Mobile marketing merupakan teknologi
terbaru dalam pemasaran produk. Sebagai bagian dari alat bisnis kegiatan
pemasaran melalui Mobile marketing juga
memerlukan etika bisnis, agar penggunaan media interaktif melalui smartphone
dapat dipercaya dan yang terpenting tidak merugikan konsumen.
Salah satu bentuk
pengembangan pemasaran melalui Mobile
marketing adalah penjualan melalui reseller.
Reseller adalah salah satu program internet untuk mendapatkan penghasilan
secara online. Re artinya kembali, seller artinya penjual, jadi arti reseller adalah menjual kembali suatu
produk yang dilakukan oleh penjual setelah penjual tersebut membelinya. Reseller fashion merupakan perorangan
yang membeli produk fashion dengan tujuan dijual kembali untuk memperoleh
keuntungan.
Promosi reseller fashion ini tentunya harus memperhatikan etika bisnis,
yaitu suatu studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Promosi
harus jujur, bertanggung jawab, dan
tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku. Reseller fashion dalam Group
BlackBerry Messenger akan menampilkan
produk fashion mereka pada gambar group
tersebut. Konsumen dalam group tersebut dapat melihat produknya dalam bentuk
foto. Namun sayangnya beberapa konsumen merasa kecewa ketika produk yang
dipesan nampak berbeda saat produk tersebut sudah di tangan konsumen. Hal ini menunjukkan
bahwa promosi yang digunakan masih melanggar etika bisnis, yang sengaja maupun
tidak sengaja dapat menimbulkan dampak negatif terhadap konsumen produk yang
dipromosikan tersebut. Untuk menghindari dan mengatasi pelanggaran terhadap
konsumen, maka suatu promosi harus memenuhi etika bisnis. Salah satu cara yang
dapat digunakan untuk memenuhi etika bisnis dalam Reseller fashion adalah bahwa promosi harus jujur dan
bertanggung jawab. Hal ini dapat
dilakukan oleh reseller fashion dengan
menjelaskan kepada konsumen dalam promosinya mengenai detail produk tersebut .
Begitu banyaknya pengguna Blackberry saat ini mempermudah reseller
fashion mendapatkan konsumen fashion
melalui Blackberry. Kedua reseller fashion ini memanfaatkan Blackberry
sebagai media mereka mempromosikan produk
fashion. Dari pengamatan peneliti ada 4 reseller fashion dan memilih secara
acak 2 diantara 4 yaitu Labellabutik Group dan Muezza Collection Shop adalah reseller fashion yang menggunakan
fasilitas Blackberry sebagai media komunikasi bisnis mereka. Penelitian ini
mengambil dua obyek reseller fashion
Labellabutik Group dan Muezza Collection Shop. Alasan penggunaan dua obyek penelitian tersebut
karena kedua reseller tersebut menggunakan media blackberry
Penelitian ini menggambarkan
pentingnya komunikasi antara
produsen/pedagang dengan konsumen, melalui penerapan etika bisnis,
khususnya melalui penggunaan teknologi Mobile
marketing khususnya melalui BlackBerry Messenger. Hal ini didukung penelitian
Leppaniemi dan Karjaluoto (2008) yang menyatakan bahwa kerangka Mobile Marketing didasarkan pada integrated marketing communications (IMC)
memberikan penggambaran yang luas tentang bagaimana pemasaran mobile (Mobile Marketing) harus diintegrasikan
ke dalam keseluruhan strategi komunikasi pemasaran perusahaan. Pentingnya penelitian
ini juga karena belum adanya Standar
Operasional Proses (SOP) yang baku mengenai penerapan etika bisnis dalam
perusahaan online. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka sangat
menarik untuk melakukan penelitian mengenai etika bisnis dalam Mobile marketing, mengingat Mobile marketing merupakan media pemasaran
yang baru dan akan terus berkembang baik dari sisi pengguna maupun dari sisi
teknologi. Penerapan etika bisnis dalam Mobile
marketing akan menghindarkan konsumen dari kerugian atas transaksi melakui
internet.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah yang diungkapkan penulis dalam penelitian ilmiah ini adalah
sebagai berikut ini :
Bagaimana penerapan etika bisnis Mobile Marketing yang dilakukan reseller fashion melalui group Blackberry Messenger dari sudut
pandang reseller fashion dan
konsumen?
1.3 Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai
berikut:
Untuk
mengetahui bagaimana
penerapan etika bisnis Mobile Marketing
yang dilakukan reseller fashion melalui group
Blackberry Messenger dari sudut pandang reseller
fashion dan konsumen.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Etika
Etika
atau etik berasal dari bahasa Latin yaitu ethica.
Ethos dalam bahasa Yunani berarti norma, nilai, kaidah, ukuran bagi tingkah
laku yang baik.
Secara umum dapat dikatakan bahwa, etika merupakan
dasar moral, termasuk ilmu mengenai kebaikan dan sifat-sifat tentang hak. Atau
dengan kata lain, etika berisi tuntunan tentang perilaku, sikap, dan tindakan
yang diakui, sehubungan dengan suatu jenis kegiatan manusia. (Sentot Imam
Wahjono, 2010, h.13)
Etika adalah ilmu atau pengetahuan tentang Apa yang
Baik dan Apa yang Tidak Baik untuk dijunjung tinggi atau untuk diperbuat.
(Pandji Anoraga, 2007, h.113)
2.2 Pengertian Bisnis
Bisnis adalah pertukaran
barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau member manfaat. (Sentot
Imam Wahjono, 2010, h.4). Dan pengertian secara terminology, bisnis merupakan
suatu kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok. (Kustoro
Budiarta, 2010, h.1)
2.3 Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis adalah
Etika (Ethics) yang menyangkut tata pergaulan di dalam kegiatan-kegiatan
bisnis. (Pandji Anoraga, 2007, h.113)
2.4 Tahapan Etika Bisnis
Etika bisnis dapat
dijalankan pada tiga taraf, yaitu (1) taraf makro, (2) taraf meso dan (3) taraf
mikro). (Bertens, 2009, h.35). Etika bisnis yang dijalankan pada suatu perusahaan
memiliki tahapan. Pada penelitian ini termasuk tahapan etika bisnis pada taraf
mikro yang fokus adalah individu dalam hubungan bisnis yaitu tanggung jawab reseller fashion dan konsumennya.
2.5 Etika Bisnis dalam Mobile Marketing
Menurut AnneAhira, etika
bisnis di Internet atau dunia maya harus memperhatikan hal sebagai beikut :
jujur, ramah, berjanji itu untuk ditepati, adil, kepedulian pada pelanggan,
responsive, menghargai pesaing, mematuhi hukum yang berlaku, membayar pajak,
dedikasi tinggi. Sebagaimana telah dikemukakan, bahwa Blacberry merupakan salah satu Smartphone yang banyak digunakan
untuk Mobile Marketing, sehingga
prinsip etika bisnis dalam Mobile
Marketing dengan Blackberry adalag
sama dengan penjualan bisnis secara online.
Dua dari nilai etika bisnis tersebut koheren dengan nilai yang dikemukakan
Bertens adalah bertanggung jawab dan bersaing secara sehat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Peneltian
Objek Penelitian ini adalah bisnis dua reseller
fashion yang berada di daerah tanggerang dan di Jalan Graha
melasti AY11 No. 29 Bekasi. Untuk Labellabutik Group merupakan
reseller yang
bergerak di bidang kerudung
atau jilbab, sedangkan untuk Muezza
Collection Shop bergerak di bidang pakaian atau
celana untuk wanita maupun pria yang menggunakan desain sendiri dan bisa
menerima tawaran desain dari para pelanggannya. Dari kedua reseller fashion tersebut sudah banyak para pelanggannya mulai dari
anak-anak hinga orang dewasa, dan banyak pula perusahaan besar menggunakan jasa
dari Muezza Collection Shop seperti seragam, topi, jaket, baju
pengantin, dan rompi.
3.2 Jenis
dan Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam
penyusunan jurnal ini adalah metode observasi, kepustakaan, deskriptif dan
metode searching di internet, yaitu dengan membaca referensi-referensi yang
berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penyusunan jurnal ini. Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran
secara sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta gejala yang sudah
diteliti.
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil pembahasan terhadap etika bisnis pada reseller
fashion mobile marketing
menunjukkan bahwa sebagaimana kegiatan usaha lainnya, reseller fashion juga telah menerapkan etika bisnis. Walaupun
secara teori pemilik reseller belum
sepenuhnya memahami etika bisnis, namun dari hasil wawanncara yang telah
dilakukan kepada pemilik reseller fashion
maupun konnsumen reseller fashion menunjukkan
bahwa kedua reseller fashion yang
dijadikan obyek dalam penelitian ini telah melaksanakan etika bisnis.
Secara umum, prinsip-prinsip
yang berlaku dalam kegiatan bisnis yang baik sesungguhnya tidak bisa dilepaskan
dari kehidupan kita sebagai manusia pada umumnya. Namun, sebagai etika khusus
atau etika terapan, prinsip-prinsip dalam etika bisnis sesungguhnya adalah penerapan dari prinsip etika pada umumnya.
(Moerdiyanto, 2009) Dalam hal ini kedua reseller telah menerapkan konsep-konsep
etika bisnis yaitu: Dari hasil penelitian ditemukan bahwa reseller fashion telah melaksanakan etika bisnis. Nilai yang ditemukan adalah:
a. Kejujuran
Kejujuran merupakan suatu prinsip etika bisnis. Kini
para praktisi bisnis dan manajemen mengakui bahwa kejujuran merupakan suatu
jaminan dan dasar bagi kegiatan bisnis (Moerdiyanto, 2009). Kejujuran relevan
dalam bisnis berkaitan dengan hal-hal
sebagai berikut: Sutrisna (2011, h.70)
a.
Kejujuran sangat
penting dalam menjaga kelangsungan hubungan
bisnis dengan para relasi.
b.
Kesesuaian mutu
dan harga sebagaimana yang diiklankan akan menciptakan kepercayaan dan kepuasan
konsumen. Hubungan kerja internal. Perusahaan mampu bertahan apabila hubungan
kerja antar individu yang ada di dalamnya dilakukan dengan berlandaskan pada
kejujuran.
Berdasarkan hasil penelitian, kejujuran yang dalam
etika bisnis reseller fashion
tercermin dalam tindakan sebagai berikut
:
(a). Reseller
fashion memberikan informasi tentang produk sesuai dengan kondisi produk,
yang ditunjukkan dengan foto disertai informasi bahan, ukuran. (b). Pemberian harga sesuai dengan yang
dicantumkan saat promosi, syarat
berlaku, menjelaskan harga produk dan ongkos kirim. (c). Jujur dalam
kualitas produk, apalagi untuk produk branded yang sudah terkenal dan banyak
dijual di toko lain.
Dari hasil peneliitan menunjukkan bahwa Labellabutik
Group dan Muezza Collection Shop cukup jujur dalam menjalankan bisnis reseller fashion, sehingga dapat
meningkatkan kepercayaan konsumen.
b. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah perbuatan yang kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan kewajiban Tanggung jawab yang
diberikan oleh reseller fashion ditunjukkan
dengan menepati janji, dan memberitahu ketika terjadi perubahan. Mengirimkan
produk sesuai transaksi yang dilakukan sampai ke tangan konsumen, dan sebisa
mungkin menyelesaikan complain yang ada. Menurut Umar Hadi sebagaimana dikutip
Megabudi (2009). Sebagai pengelola maupun
pemilik jasa suatu layanan, tanggung jawab merupakan sikap yang wajib
dimiliki. Karena ini menyangkut kredibilitas juga melibatkan kepuasan konsumen.
Semakin kita cepat dan tanggap dalam memberi respon yang diadukan pelanggan
semakin konsumen merasa puas dengan service yang kita berikan.
c. Bersaing
secara sehat
Persaingan sehat merupakan persaingan yang
mengedepankan standar etika. Hal ini dalam artian, persaingan yang selalu
dilandasi oleh nilai-nilai moral yang baik. Berdasarkan hasil wawancara
menunjukkan bahwa reseller fashion berusaha
menciptakan persaingan yang sehat dengan cara menghargai pesaing, menjaga
hubungan baik dengan para kompetiter selama masih dalam batas-batas etika dalam
bisnis. Adanya sikap menghargai pesaing, merupakan standar etika yang harus
dijunjung tinggi agar mewujudkan
persaingan yang sehat dan bernilai moral (Kurniawan, 2013:2).
d Ramah
Sifat ramah dalam bisnis online, termasuk dalam mobile
marketing sangat dibutuhkan. Karena
konsumen tidak bertatap muka secara langsung, maka sikap ramah ditunjukkan
dengan kalimat yang ditampilkan baik melalui situs maupun dalam media BBM. Oleh
karenanya sangat penting menggunakan dan mengola kata-kata dalam media BBM,
karena dapat mengekspresikan keramahan. Sifat ramah dapat meningkatkan
ketertarikan konsumen untuk melakukan transaksi pembelian produk, sehingga pada
akhirnya dapat meningkatkan penjualan produk.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan kedua reseller fashion Labellabutik Group dan
Muezza Collection Shop telah bersikap ramah terhadap konsumennya. Sifat ramah
dalam reseller fashion tercermin dalam :
a.
Melakukan
interaksi dengan konsumen
b.
Ramah dalam
menanggapi setiap pertanyaan konsumen terkait dengan produk yang dijual.
Sikap ramah akan meningkatkan jalinan komunikasi dan
loyalitas konsumen terhadap reseller
fashion.
e. Peduli
dengan pelanggan
Peduli menurut Kamus Bahasa Indonesia (2013) berarti
mengindahkan; memperhatikan; menghiraukan orang lain. Seorang penjual harus
memiliki kepedulian (empathy) kepada pelanggan, memperhatikan permasalahan yang dihadapi pelanggang dan sebisa
mungkin memberikan solusi kepada pelanggan.
Berdasarkan hasil analisis Labellabutik Group dan
Muezza Collection Shop cukup peduli terhadap pelanggan. Nilai kepedulian
terhadap pelanggan tercermin dalam tindakan berikut ini:
a.
Tidak adanya
pemaksaan terhadap pembelian suatu produk, namun reseller fashion memberikan informasi yang jelas mengenai produk tersebut, misalnya kualitas produk.
b. Penangan pesanan maupun complain diterima secara
welcome oleh reseller fashion.
Kepedulian terhadap pelanggan menunjukkan bahwa reseller fashion memegang etika bisnis
yang baik. (AnneAhira, 2012).
f. Responsif
Pebisnis yang baik adalah selalu mau menyediakan waktu
untuk berkomunikasi dengan berbagai
pihak termasuk pelanggan. Karena sejatinya
bisnis itu tak bisa berdiri sendiri. Bisnis anda mungkin satu dari
berbagai rangkaian bisnis yang lain.
Berdasarkan hasil analisis Labellabutik Group dan
Muezza Collection Shop cukup responsif
terhadap konsumen. Nilai responsif terwujud dalam penyediaan waktu untuk
konsumen, menjawab setiap keingintahuan konsumen atas suatu produk yang
dipromosikan dengan keramahan.
g. Dedikasi
yang tinggi
Dedikasi menurut Kamus Bashasa Indonesia merupakan
pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan suatu usaha atau
tujuan mulia. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa reseller fashion juga menerapkan nilai etika bisnis dedikasi. Dedikasi
yang tinggi akan dapat memberikan tercapainya perusahaan dalam membangun profit
dan meningkatkan taraf kehidupan yang lebih baik. Adanya penerapan etika bisnis
dalam reseller fashion tersebut dapat meningkatkan kepercayaan konsumen,
menumbuhkan loyalitas konsumen yang ditunjukkan banyaknya konsumen yang
melakukan pembelian ulang atau sering melakukan pembelian ke reseller fashion Labellabutik Group dan
Muezza Collection Shop. Sedangkan loyalitas konsumen ditunjukkan dengan cara
mereferensikan reseller fashion Labellabutik
Group dan Muezza Collection Shop ke teman-temannya, seperti yang kemukakan
Indah, bahwa dia menjadi konsumen reseller
fashion Muezza Collection Shop karena pada awalnya diajak oleh temannya.
Penerapan etika bisnis pada reseller fashion
tersebut berdampak pada adanya citra
baik reseller fashion dimata
konsumen, sehingga bisa meningkatkan
pendapatan reseller fashion..
Dari hasil penelitian ini terdapat temuan yang menarik
mengenai penerapan etika bisnis dalam reseller fashion, yaitu tujuh nilai etika
bisnis, meliputi kejujuran, tanggung jawab, bersaing secara sehat, ramah,
peduli dengan pelanggan, responsif dan dedikasi yang tinggi. Nilai etika bisnis
tersebut tampak lebih komplek dibandingkan nilai etika bisnis yang diterapkan
pada perusahaan biasa (tidak on line).
Adapun prinsip
etika bisnis secara umum yang diterapkan pada perusahaan menurut Sutrisna
(2011, h.70) adalah:
1.
Prinsip Otonomi :
Otonomi dalam hal ini adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil
keputusan berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Prinsip otonomi ini
sejalan dengan tuntutan bisnis modern.
a.
Prinsip
Kejujuran : Kejujuran terkait dengan kepercayaan. Kejujuran relevan dalam
bisnis berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut: (1). Kejujuran sangat penting dalam
menjaga kelangsungan hubungan bisnis
dengan para relasi. (2). Kesesuaian mutu dan harga sebagaimana yang diiklankan
akan menciptakan kepercayaan dan kepuasan konsumen. (3). Hubungan kerja
internal. Perusahaan mampu bertahan apabila hubungan kerja antar individu yang
ada di dalamnya dilakukan dengan berlandaskan
pada kejujuran.
2.
Prinsip Keadilan
: Prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara adil sesuai dengan
kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
3.
Prinsip Saling
Menguntungkan : Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa
sehingga menguntungkan semua pihak. Dalam
bisnis yang kompetitif, tetap harus diupayakan terjadinya win-win
solution.
4.
Prinsip
Integritas Moral : Prinsip ini dihayati sebagai tuntutan moral dalam diri
pelaku bisnis atau perusahaan, agar
dalam menjalankan bisnisnya senantiasa
menjaga nama baik dirinya dan
perusahaannya.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis etika bisnis dalam tinjauan etika praktis yang
diterapkan reseller fashion dalam mobile
marketing media BBM yang telah dilakukan disimpulkan sebagai berikut:
1.
Berdasarkan
hasil analisis atas pandangan reseller fashion dan konsumen, mengenai penerapan etika bisnis dalam reseller fashion ditemukan bahwa:
a.
Seperti halnya kegiatan usaha lainnya, bisnis reseller
fashion juga memerlukan etika bisnis. Etika bisnis menjadi semakin
penting ketika kegiatan bisnis dilakukan secara online, seperti bisnis reseller fashion dalam mobile
marketing. Hal ini karena bisnis online memerlukan tingkat kepercayaan yang
tinggi, karena konsumen tidak berhadapan langsung (tatap muka) dalam melakukan transaksi
penjualan.
b.
Reseller fashion percaya dengan menerapkan etika
bisnis dapat meningkatkan kepercayaan konsumen. Dan adanya peningkatan
penjualan seiring dengan meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap
reseller fashion.
c.
Baik Labellabutik
Group dan Muezza Collection Shop telah menerapkan etika bisnis
dalam kegiatan usahanya sebagai reseller fashion melalui mobile marketing
d.
Prinsip atau nilai-nilai etika bisnis yang dilakukan
reseller fashion adalah:
1. Kejujuran,
yang tercermin dalam pemberian informasi tentang produk sesuai
dengan kondisi foto.
2.
Tanggung Jawab, yang tercermin dalam dengan menepati
janji, dan memberitahu ketika terjadi perubahan. Mengirimkan produk
sesuai transaksi yang dilakukan sampai ke tangan konsumen, dan sebisa mungkin
menyelesaikan komplain yang ada.
3.
Bersaing secara sehat, yang tercermin dalam menghargai
pesaing, menjaga hubungan baik dengan para kompetiter selama masih dalam
batas-batas etika dalam bisnis.
4.
Ramah, tercermin dalam tindakan melakukan interaksi
dengan konsumen, dan ramah dalam menanggapi setiap pertanyaan konsumen terkait
dengan produk yang dijual.
5.
Responsif, tercermin dalam penyediaan waktu
untuk konsumen, menjawab setiap keingintahuan
konsumen atas suatu produk yang dipromosikan dengan keramahan.
6.
Peduli dengan Pelanggan, yang tercermin dalam tidak
adanya pemaksaan terhadap pembelian suatu produk, Penangan pesanan maupun
complain diterima secara welcome.
7.
Dedikasi yang Tinggi, yang tercermin
dalam penjualan produk yang berkualitas dan pelayanan yang baik dan harga yang
terjangkau. 2.
2.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan etika
bisnis reseller fashion dalam mobile marketing melalui BBM, ditemukan:
a.
Penerapanan etika bisnis dalam reseller fashion, dengan menerapkan nilai kejujuran, tanggung
jawab, bersaing secara sehat, ramah, peduli dengan pelanggan, responsif
dan dedikasi yang tinggi dapat menigkatkan kepercayaan
konsumen dan loyalitas konsumen, yang pada akhirnya akan berdampak pada
peningkatan pendapatan reseller
fashion.
b.
Nilai etika bisnis yang penting untuk diterapkan oleh reseller fashion untuk
meningkatkan kepercayaan konsumen adalah kejujuran, tanggung jawab dan
peduli dengan pelanggan.
c.
Temuan menarik dalam penerapan etika bisnis reseller fashion mobile marketing melalui BBM adalah bahwa nilai-nilai etikan bisnis
yang diterapkan lebih komplek dibandingkan nilai etika bisnis yang diterapkan
pada perusahaan biasa (tidak online)
5.1 Saran
1.
Saran Akademis
a.
Penelitian ini
perlu dikembangkan oleh peneliti selanjutnya dengan sampel yang lebih besar,
sehingga dapat mendeskripsikan nilai-nilai Etika Bisnis yang diterapkan dalam reseller fashion mobile marketing.
b.
Penelitian ini
dapat dikembangkan dari sisi etika sebagai refleksi adalah pemikiran moral. Dalam etika refleksi
seseorang berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang
harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etika sebagai refleksi menyoroti
dan menilai baik buruknya perilaku orang.
2.
Saran Praktis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penerapan etika bisnis dalam mobile
marketing dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, meningkatkan loyalitas
yang berpengaruh terhadap peningkatan endapatan. Oleh karenanya diharapkan
Labellabutik Group dan Muezza Collection Shop sebagai reseller fashion terus memperhatikan etika bisnis dalam kegiatan usahanya
DAFTAR
PUSTAKA
·
Anoraga, Pandji.
(2007). Pengelolaan Bisnis dalam Era
Globalisasi. Jakarta: PT. RINEKE CIPTA.
·
Bartens, K.
(2010). Pengantar Etika Bisnis.
Yogyakarta: Kanisius Internet
·
Budiarta,
Kustoro. (2010). Pengantar Bisnis.
Jakarta: Mitra Wacana Media
·
Sutrisna, D. (2011). Etika Bisnis Konsep Dasar Implementasi dan Kasus. Cetakan
pertama.Udayana: University Press
·
Umar, H. (2008). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis . Edisi Kedua.
Cetakan Kesembilan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
·
Wahjanto, Sentot
Imam. (2010). Bisnis Modern. Yogyakarta:
GRAHA ILMU
Internet
·
AnneAhira. (2012). Pengertian, komponen, dan teori komunikasi. www.AsianBrain.com.
www.anneAhira.com.
·
AnneAhira. (2012). 10 Etika bisnis online yang harus
diketahui. online marketer kelas dunia pertama dari Indonesia. www.AsianBrain.com. www.anneAhira.com/Bisnis/Bisnis
Online/AsianBrain/EtikaBisnis. AnneAhira. (2013). Mengkaji arti
bisnis dari berbagai pandangan. www.anneahira.com.
Arum, V. (2011). Kelebihan BBM atau blackberry
messenger. Online. http:// www.anugrahjaya.com/news.
·
Deliusno.
(2012). BBM bakal bisa untuk mengirim
uang. Online. http://www.kompas.com. Kamus Bahasa Indonesia Online. 2013
·
Kurniawan, A. (2013). Persaingan sehat. 26 Februari
2013. Web Dosen. www.ari-kurniawan-fh.web.unair.ac.id/index.html.
·
Moerdiyanto. (2009). Etika bisnis. Diktat kuliah
mahasiswa program studi manajemen fakultas ilmu sosial dan ekonomi universitas
negeri Yogyakarta. Online. http://www.google.co.id/etikabisnis.pdf.
·
Monetize,
(2010). Pengertian reseller. Online. http://www.ajurnaads.blogspot.com
·
Wijaya, S.T
(2012). B2B mobile marketing. Specialist
or known as SEO Consultant Jakarta/ engkoh. www.konsultanseojakarta.com/jasaseoindonesia.
21 November 2012.
·
Leppaniemi Matti
dan Heikki Karjaluoto. (2008). Mobile Marketing: From Marketing Strategy to
Mobile Marketing Campaign Implementation. Journal Faculty of Economics and Business Administation, University of Oulu, Finland.
page 1-18. www.marshall.usc.edu_assets_006 _5568.pdf
0 komentar:
Posting Komentar