Jumat, 17 Oktober 2014

Jurnal Etika Bisnis = Tugas 1



Etika Bisnis Dalam Mobile Marketing pada Labellabutik Group dan Muezza Collection Shop

Siti Nurhasanah
16211822
4ea17

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

ABSTRAK
            Etika bisnis adalah seni dan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip etika untuk mengkaji dan memecahkan masalah-masalah moral yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengidentifikasi, dan menganalisis penerapan etika bisnis dalam Mobile Marketing yang dilakukan oleh reseller fashion melalui Blackberry Messenger (BBM).
            Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan fokus penelitian mengamati etika bisnis ditinjau dari sudut pandang reseller bisnis dan konsumen reseller fashion dalam group BBM serta menemukan model etika bisnis dalam mobile marketing. Informan dalam penelitian ini adalah jualan Labellabutik Group dan Muezza Collection Shop sebagai reseller fashion. Sedangkan untuk analisis data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.
            Hasil penelitian menunjukkan bahawa bisnis reseller fashion juga memerlukan etika bisnis. Etika bisnis menjadi semakin penting ketika kegiatan bisnis dilakukan secara online karena transaksi berlangsung secara tidak tatap muka, seperti bisnis reseller fashion adalah kejujuran, tanggung jawab, bersaing secara sehat, responsive, ramah, peduli dengan pelanggan, dan dedikasi yang tinggi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa reseller fashion percaya dengan menerapkan etika bisnis dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan loyalitas dari konsumen. Dan adanya peningkatan penjualan sering dengan meningkatnya kepercayaan konsumen dan loyalitas konsumen terhadap reseller fashion.
Kata Kunci : Etika Bisnis, Mobile Marketing, Reseller Fashion       

BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang Masalah
Adanya pasar bebas yang mengakibatkan dunia perdagangan menjadikan persaingan promosi yang lebih seru, karena banyaknya jenis produk yang ditawarkan. Berbagai jenis produk yang ditawarkan sangat berhati-hati dalam mengisi celah-celah bisnis melalui promosi agar produknya meningkat dan jangkauan pasar lebih luas.
Promosi dapat dilakukan melalui media sangatlah efisien karena menggunakan biaya rendah dan mempunyai daya bujuk yang kuat. Media promosi era globalisasi kini telah banyak bergeser pada media interaktif yang lebih unggul, karena kemampuannya media interaktif untuk melengkapi para konsumen dengan kendali penuh untuk memliki informasi yang ingin mereka terima atau tolok.
Melesatnya kemunculan smartphone itu ditandai dengan kehadiran Blacberry. Menurut Deliusno (2012) beberapa kelebihan BlackBerry Messenger adalah dapat mengirim pesan teks, gambar, suara dan dalam perkembangannya akan dapat digunakan untuk mengirim uang. Beberapa kelebihan BBM sehingga banyak disukai dan digunakan konsumen adalah (1) BBM Groups, dalam BBM, orang suka  berkomunitas, membicarakan segala hal dengan teman-temannya dalam sebuah kelompok. (2) Change Display Picture. Fitur ini, kerap dimanfaatkan oleh  pengguna BlackBerry dari Indonesia untuk ajang 'narsis' menunjukkan foto-foto terbaru. (3) Bisa berkirim pesan sesuka hatinya dengan karakter panjang tanpa  batas. (4) Tidak khawatir kena biaya ekstra karena semua sudah jadi satu paket dalam akses data. Melalui BBM, mereka juga dapat konfirmasi realtime. (Arum, 2011).
Mobile marketing merupakan teknik pemasaran menggunakan handphone. Mobile marketing merupakan teknologi terbaru dalam pemasaran produk. Sebagai bagian dari alat bisnis kegiatan pemasaran melalui Mobile marketing juga memerlukan etika bisnis, agar penggunaan media interaktif melalui smartphone dapat dipercaya dan yang terpenting tidak merugikan konsumen.
Salah satu bentuk pengembangan pemasaran melalui Mobile marketing adalah penjualan melalui reseller. Reseller adalah salah satu program internet untuk mendapatkan penghasilan secara online. Re artinya kembali, seller artinya penjual, jadi arti reseller adalah menjual kembali suatu produk yang dilakukan oleh penjual setelah penjual tersebut membelinya. Reseller fashion merupakan perorangan yang membeli produk fashion dengan tujuan dijual kembali untuk memperoleh keuntungan.
Promosi reseller fashion ini tentunya harus memperhatikan etika bisnis, yaitu suatu studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Promosi harus jujur, bertanggung  jawab, dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku. Reseller fashion dalam Group BlackBerry Messenger akan menampilkan  produk fashion mereka pada gambar group tersebut. Konsumen dalam group tersebut dapat melihat produknya dalam bentuk foto. Namun sayangnya beberapa konsumen merasa kecewa ketika produk yang dipesan nampak berbeda saat produk tersebut sudah di tangan konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa promosi yang digunakan masih melanggar etika bisnis, yang sengaja maupun tidak sengaja dapat menimbulkan dampak negatif terhadap konsumen produk yang dipromosikan tersebut. Untuk menghindari dan mengatasi pelanggaran terhadap konsumen, maka suatu promosi harus memenuhi etika bisnis. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memenuhi etika bisnis dalam Reseller fashion adalah bahwa promosi harus jujur dan bertanggung  jawab. Hal ini dapat dilakukan oleh reseller fashion dengan menjelaskan kepada konsumen dalam promosinya mengenai detail produk tersebut .
Begitu banyaknya pengguna Blackberry saat ini mempermudah reseller  fashion mendapatkan konsumen fashion melalui Blackberry. Kedua reseller fashion ini memanfaatkan Blackberry sebagai media mereka mempromosikan produk fashion. Dari pengamatan peneliti ada 4 reseller fashion dan memilih secara acak 2 diantara 4 yaitu Labellabutik Group dan Muezza Collection Shop adalah reseller fashion yang menggunakan fasilitas Blackberry sebagai media komunikasi bisnis mereka. Penelitian ini mengambil dua obyek reseller fashion Labellabutik Group dan Muezza Collection Shop. Alasan  penggunaan dua obyek penelitian tersebut karena kedua reseller tersebut menggunakan media blackberry
Penelitian ini menggambarkan pentingnya komunikasi antara  produsen/pedagang dengan konsumen, melalui penerapan etika bisnis, khususnya melalui penggunaan teknologi Mobile marketing khususnya melalui BlackBerry  Messenger. Hal ini didukung penelitian Leppaniemi dan Karjaluoto (2008) yang menyatakan bahwa kerangka Mobile Marketing didasarkan pada integrated marketing communications (IMC) memberikan penggambaran yang luas tentang bagaimana pemasaran mobile (Mobile Marketing) harus diintegrasikan ke dalam keseluruhan strategi komunikasi pemasaran perusahaan. Pentingnya penelitian ini juga karena belum adanya Standar Operasional Proses (SOP) yang baku mengenai penerapan etika bisnis dalam perusahaan online. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka sangat menarik untuk melakukan penelitian mengenai etika bisnis dalam Mobile marketing, mengingat Mobile marketing merupakan media pemasaran yang baru dan akan terus berkembang baik dari sisi pengguna maupun dari sisi teknologi. Penerapan etika bisnis dalam Mobile marketing akan menghindarkan konsumen dari kerugian atas transaksi melakui internet.

1.2       Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diungkapkan penulis dalam penelitian ilmiah ini adalah sebagai berikut ini :
Bagaimana penerapan etika bisnis Mobile Marketing yang dilakukan reseller fashion melalui group Blackberry Messenger dari sudut pandang reseller fashion dan konsumen?

1.3              Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui bagaimana penerapan etika bisnis Mobile Marketing yang    dilakukan reseller fashion melalui group Blackberry Messenger dari sudut pandang reseller fashion dan konsumen.  








BAB II
LANDASAN TEORI
2.1       Pengertian Etika
            Etika atau etik berasal dari bahasa Latin yaitu ethica. Ethos dalam bahasa Yunani berarti norma, nilai, kaidah, ukuran bagi tingkah laku yang baik.
Secara umum dapat dikatakan bahwa, etika merupakan dasar moral, termasuk ilmu mengenai kebaikan dan sifat-sifat tentang hak. Atau dengan kata lain, etika berisi tuntunan tentang perilaku, sikap, dan tindakan yang diakui, sehubungan dengan suatu jenis kegiatan manusia. (Sentot Imam Wahjono, 2010, h.13)
Etika adalah ilmu atau pengetahuan tentang Apa yang Baik dan Apa yang Tidak Baik untuk dijunjung tinggi atau untuk diperbuat. (Pandji Anoraga, 2007, h.113)

2.2       Pengertian Bisnis
Bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau member manfaat. (Sentot Imam Wahjono, 2010, h.4). Dan pengertian secara terminology, bisnis merupakan suatu kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok. (Kustoro Budiarta, 2010, h.1)

2.3       Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis adalah Etika  (Ethics) yang menyangkut tata pergaulan di dalam kegiatan-kegiatan bisnis. (Pandji Anoraga, 2007, h.113)

2.4       Tahapan Etika Bisnis
Etika bisnis dapat dijalankan pada tiga taraf, yaitu (1) taraf makro, (2) taraf meso dan (3) taraf mikro). (Bertens, 2009, h.35). Etika bisnis yang dijalankan pada suatu perusahaan memiliki tahapan. Pada penelitian ini termasuk tahapan etika bisnis pada taraf mikro yang fokus adalah individu dalam hubungan bisnis yaitu tanggung jawab reseller fashion dan konsumennya.

2.5       Etika Bisnis dalam Mobile Marketing
Menurut AnneAhira, etika bisnis di Internet atau dunia maya harus memperhatikan hal sebagai beikut : jujur, ramah, berjanji itu untuk ditepati, adil, kepedulian pada pelanggan, responsive, menghargai pesaing, mematuhi hukum yang berlaku, membayar pajak, dedikasi tinggi. Sebagaimana telah dikemukakan, bahwa Blacberry merupakan salah satu Smartphone yang banyak digunakan untuk Mobile Marketing, sehingga prinsip etika bisnis dalam Mobile Marketing dengan Blackberry adalag sama dengan penjualan bisnis secara online. Dua dari nilai etika bisnis tersebut koheren dengan nilai yang dikemukakan Bertens adalah bertanggung jawab dan bersaing secara sehat.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1       Objek Peneltian
Objek Penelitian ini adalah bisnis dua reseller fashion yang berada di daerah tanggerang dan di Jalan Graha melasti AY11 No. 29 Bekasi. Untuk Labellabutik Group merupakan reseller yang bergerak di bidang kerudung atau jilbab, sedangkan untuk Muezza Collection Shop bergerak di bidang pakaian atau celana untuk wanita maupun pria yang menggunakan desain sendiri dan bisa menerima tawaran desain dari para pelanggannya. Dari kedua reseller fashion tersebut sudah banyak para pelanggannya mulai dari anak-anak hinga orang dewasa, dan banyak pula perusahaan besar menggunakan jasa dari Muezza Collection Shop seperti seragam, topi, jaket, baju pengantin, dan rompi.

3.2       Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penyusunan jurnal ini adalah metode observasi, kepustakaan, deskriptif dan metode searching di internet, yaitu dengan membaca referensi-referensi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penyusunan jurnal ini. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta gejala yang sudah diteliti. 




BAB IV
PEMBAHASAN
            Berdasarkan hasil pembahasan terhadap etika bisnis pada reseller fashion mobile marketing menunjukkan bahwa sebagaimana kegiatan usaha lainnya, reseller fashion juga telah menerapkan etika bisnis. Walaupun secara teori pemilik reseller belum sepenuhnya memahami etika bisnis, namun dari hasil wawanncara yang telah dilakukan kepada pemilik reseller fashion maupun konnsumen reseller fashion menunjukkan bahwa kedua reseller fashion yang dijadikan obyek dalam penelitian ini telah melaksanakan etika bisnis.
Secara umum, prinsip-prinsip yang berlaku dalam kegiatan bisnis yang baik sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai manusia pada umumnya. Namun, sebagai etika khusus atau etika terapan, prinsip-prinsip dalam etika bisnis sesungguhnya adalah  penerapan dari prinsip etika pada umumnya. (Moerdiyanto, 2009) Dalam hal ini kedua reseller telah menerapkan konsep-konsep etika bisnis yaitu: Dari hasil penelitian ditemukan bahwa reseller fashion  telah melaksanakan etika  bisnis. Nilai yang ditemukan adalah:
a.      Kejujuran
Kejujuran merupakan suatu prinsip etika bisnis. Kini para praktisi bisnis dan manajemen mengakui bahwa kejujuran merupakan suatu jaminan dan dasar bagi kegiatan bisnis (Moerdiyanto, 2009). Kejujuran relevan dalam bisnis  berkaitan dengan hal-hal sebagai  berikut: Sutrisna (2011, h.70)
a.       Kejujuran sangat penting dalam menjaga kelangsungan hubungan  bisnis dengan para relasi. 
b.      Kesesuaian mutu dan harga sebagaimana yang diiklankan akan menciptakan kepercayaan dan kepuasan konsumen. Hubungan kerja internal. Perusahaan mampu bertahan apabila hubungan kerja antar individu yang ada di dalamnya dilakukan dengan berlandaskan pada kejujuran.
Berdasarkan hasil penelitian, kejujuran yang dalam etika bisnis reseller fashion tercermin dalam tindakan sebagai  berikut :
(a). Reseller fashion memberikan informasi tentang produk sesuai dengan kondisi produk, yang ditunjukkan dengan foto disertai informasi bahan, ukuran. (b).  Pemberian harga sesuai dengan yang dicantumkan saat promosi, syarat  berlaku, menjelaskan harga produk dan ongkos kirim. (c). Jujur dalam kualitas produk, apalagi untuk produk branded yang sudah terkenal dan banyak dijual di toko lain.
Dari hasil peneliitan menunjukkan bahwa Labellabutik Group dan Muezza Collection Shop cukup jujur dalam menjalankan bisnis reseller fashion, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen.

            b.  Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah perbuatan yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan kewajiban Tanggung jawab yang diberikan oleh reseller fashion ditunjukkan dengan menepati janji, dan memberitahu ketika terjadi perubahan. Mengirimkan produk sesuai transaksi yang dilakukan sampai ke tangan konsumen, dan sebisa mungkin menyelesaikan complain yang ada. Menurut Umar Hadi sebagaimana dikutip Megabudi (2009). Sebagai pengelola maupun  pemilik jasa suatu layanan, tanggung jawab merupakan sikap yang wajib dimiliki. Karena ini menyangkut kredibilitas juga melibatkan kepuasan konsumen. Semakin kita cepat dan tanggap dalam memberi respon yang diadukan pelanggan semakin konsumen merasa puas dengan service yang kita  berikan.

            c.   Bersaing secara sehat
Persaingan sehat merupakan persaingan yang mengedepankan standar etika. Hal ini dalam artian, persaingan yang selalu dilandasi oleh nilai-nilai moral yang baik. Berdasarkan hasil wawancara menunjukkan bahwa reseller fashion berusaha menciptakan persaingan yang sehat dengan cara menghargai pesaing, menjaga hubungan baik dengan para kompetiter selama masih dalam batas-batas etika dalam bisnis. Adanya sikap menghargai pesaing, merupakan standar etika yang harus dijunjung tinggi agar mewujudkan  persaingan yang sehat dan bernilai moral (Kurniawan, 2013:2).

d    Ramah
Sifat ramah dalam bisnis online, termasuk dalam mobile marketing  sangat dibutuhkan. Karena konsumen tidak bertatap muka secara langsung, maka sikap ramah ditunjukkan dengan kalimat yang ditampilkan baik melalui situs maupun dalam media BBM. Oleh karenanya sangat penting menggunakan dan mengola kata-kata dalam media BBM, karena dapat mengekspresikan keramahan. Sifat ramah dapat meningkatkan ketertarikan konsumen untuk melakukan transaksi pembelian produk, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan produk.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan kedua reseller fashion Labellabutik Group dan Muezza Collection Shop telah bersikap ramah terhadap konsumennya. Sifat ramah dalam reseller fashion  tercermin dalam :
a.       Melakukan interaksi dengan konsumen
b.      Ramah dalam menanggapi setiap pertanyaan konsumen terkait dengan produk yang dijual.
Sikap ramah akan meningkatkan jalinan komunikasi dan loyalitas konsumen terhadap reseller fashion.

e.   Peduli dengan pelanggan
Peduli menurut Kamus Bahasa Indonesia (2013) berarti mengindahkan; memperhatikan; menghiraukan orang lain. Seorang penjual harus memiliki kepedulian (empathy) kepada pelanggan, memperhatikan  permasalahan yang dihadapi pelanggang dan sebisa mungkin memberikan solusi kepada pelanggan.
Berdasarkan hasil analisis Labellabutik Group dan Muezza Collection Shop cukup peduli terhadap pelanggan. Nilai kepedulian terhadap pelanggan tercermin dalam tindakan berikut ini:
a.       Tidak adanya pemaksaan terhadap pembelian suatu produk, namun reseller fashion memberikan informasi yang jelas mengenai  produk tersebut, misalnya kualitas  produk. 
b.      Penangan pesanan maupun complain diterima secara welcome oleh reseller fashion.
Kepedulian terhadap pelanggan menunjukkan bahwa reseller fashion memegang etika bisnis yang baik. (AnneAhira, 2012).

f.    Responsif
Pebisnis yang baik adalah selalu mau menyediakan waktu untuk  berkomunikasi dengan berbagai pihak termasuk pelanggan. Karena sejatinya  bisnis itu tak bisa berdiri sendiri. Bisnis anda mungkin satu dari berbagai rangkaian bisnis yang lain.
Berdasarkan hasil analisis Labellabutik Group dan Muezza Collection  Shop cukup responsif terhadap konsumen. Nilai responsif terwujud dalam penyediaan waktu untuk konsumen, menjawab setiap keingintahuan konsumen atas suatu produk yang dipromosikan dengan keramahan.

g.   Dedikasi yang tinggi
Dedikasi menurut Kamus Bashasa Indonesia merupakan pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan suatu usaha atau tujuan mulia. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa reseller fashion  juga menerapkan nilai etika bisnis dedikasi. Dedikasi yang tinggi akan dapat memberikan tercapainya perusahaan dalam membangun profit dan meningkatkan taraf kehidupan yang lebih baik. Adanya penerapan etika bisnis dalam reseller fashion tersebut dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, menumbuhkan loyalitas konsumen yang ditunjukkan banyaknya konsumen yang melakukan pembelian ulang atau sering melakukan pembelian ke reseller fashion Labellabutik Group dan Muezza Collection Shop. Sedangkan loyalitas konsumen ditunjukkan dengan cara mereferensikan reseller fashion Labellabutik Group dan Muezza Collection Shop ke teman-temannya, seperti yang kemukakan Indah, bahwa dia menjadi konsumen reseller fashion Muezza Collection Shop karena pada awalnya diajak oleh temannya. Penerapan etika bisnis pada reseller fashion  tersebut berdampak pada adanya citra baik reseller fashion dimata konsumen, sehingga bisa meningkatkan  pendapatan reseller fashion..
Dari hasil penelitian ini terdapat temuan yang menarik mengenai penerapan etika bisnis dalam reseller fashion, yaitu tujuh nilai etika bisnis, meliputi kejujuran, tanggung jawab, bersaing secara sehat, ramah, peduli dengan pelanggan, responsif dan dedikasi yang tinggi. Nilai etika bisnis tersebut tampak lebih komplek dibandingkan nilai etika bisnis yang diterapkan pada  perusahaan biasa (tidak on line).
Adapun  prinsip etika bisnis secara umum yang diterapkan pada perusahaan menurut Sutrisna (2011, h.70) adalah:
1.      Prinsip Otonomi : Otonomi dalam hal ini adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang dianggapnya  baik untuk dilakukan. Prinsip otonomi ini sejalan dengan tuntutan bisnis modern.
a.       Prinsip Kejujuran : Kejujuran terkait dengan kepercayaan. Kejujuran relevan dalam bisnis  berkaitan dengan hal-hal sebagai  berikut: (1). Kejujuran sangat penting dalam menjaga kelangsungan hubungan  bisnis dengan para relasi. (2). Kesesuaian mutu dan harga sebagaimana yang diiklankan akan menciptakan kepercayaan dan kepuasan konsumen. (3). Hubungan kerja internal. Perusahaan mampu bertahan apabila hubungan kerja antar individu yang ada di dalamnya dilakukan dengan  berlandaskan pada kejujuran.
2.      Prinsip Keadilan : Prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara adil sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
3.      Prinsip Saling Menguntungkan : Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak. Dalam  bisnis yang kompetitif, tetap harus diupayakan terjadinya win-win solution.
4.      Prinsip Integritas Moral : Prinsip ini dihayati sebagai tuntutan moral dalam diri pelaku bisnis atau  perusahaan, agar dalam menjalankan  bisnisnya senantiasa menjaga nama  baik dirinya dan perusahaannya.


BAB V
PENUTUP
         5.1       Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis etika  bisnis dalam tinjauan etika praktis yang diterapkan reseller fashion  dalam mobile marketing media BBM yang telah dilakukan disimpulkan sebagai berikut:
1.         Berdasarkan hasil analisis atas  pandangan reseller fashion  dan konsumen, mengenai penerapan etika  bisnis dalam reseller fashion ditemukan  bahwa:
a.       Seperti halnya kegiatan usaha lainnya, bisnis reseller fashion  juga memerlukan etika bisnis. Etika  bisnis menjadi semakin penting ketika kegiatan bisnis dilakukan secara online, seperti bisnis reseller  fashion dalam mobile marketing. Hal ini karena bisnis online memerlukan tingkat kepercayaan yang tinggi, karena konsumen tidak berhadapan langsung (tatap muka) dalam melakukan transaksi penjualan.
b.      Reseller fashion percaya dengan menerapkan etika bisnis dapat meningkatkan kepercayaan konsumen. Dan adanya peningkatan  penjualan seiring dengan meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap reseller fashion.
c.       Baik  Labellabutik Group dan Muezza Collection Shop telah menerapkan etika bisnis dalam kegiatan usahanya sebagai reseller fashion melalui mobile marketing
d.      Prinsip atau nilai-nilai etika bisnis yang dilakukan reseller fashion  adalah:
1.      Kejujuran, yang tercermin dalam  pemberian informasi tentang  produk sesuai dengan kondisi foto.
2.      Tanggung Jawab, yang tercermin dalam dengan menepati janji, dan memberitahu ketika terjadi  perubahan. Mengirimkan produk sesuai transaksi yang dilakukan sampai ke tangan konsumen, dan sebisa mungkin menyelesaikan komplain yang ada.
3.      Bersaing secara sehat, yang tercermin dalam menghargai  pesaing, menjaga hubungan baik dengan para kompetiter selama masih dalam batas-batas etika dalam bisnis.
4.      Ramah, tercermin dalam tindakan melakukan interaksi dengan konsumen, dan ramah dalam menanggapi setiap pertanyaan konsumen terkait dengan produk yang dijual.
5.      Responsif, tercermin dalam  penyediaan waktu untuk konsumen, menjawab setiap keingintahuan konsumen atas suatu produk yang dipromosikan dengan keramahan.
6.      Peduli dengan Pelanggan, yang tercermin dalam tidak adanya  pemaksaan terhadap pembelian suatu produk, Penangan pesanan maupun complain diterima secara welcome.
7.      Dedikasi yang Tinggi, yang tercermin dalam penjualan produk yang berkualitas dan pelayanan yang baik dan harga yang terjangkau. 2.

2.      Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan etika bisnis reseller fashion dalam mobile marketing melalui BBM, ditemukan:
a.       Penerapanan etika bisnis dalam reseller fashion, dengan menerapkan nilai kejujuran, tanggung jawab, bersaing secara sehat, ramah, peduli dengan  pelanggan, responsif dan dedikasi yang tinggi dapat menigkatkan kepercayaan konsumen dan loyalitas konsumen, yang pada akhirnya akan berdampak pada  peningkatan pendapatan reseller fashion.
b.      Nilai etika bisnis yang penting untuk diterapkan oleh reseller  fashion untuk meningkatkan kepercayaan konsumen adalah kejujuran, tanggung jawab dan  peduli dengan pelanggan.
c.       Temuan menarik dalam  penerapan etika bisnis reseller fashion mobile marketing melalui BBM adalah bahwa nilai-nilai etikan bisnis yang diterapkan lebih komplek dibandingkan nilai etika bisnis yang diterapkan pada  perusahaan biasa (tidak online)

5.1       Saran
1.      Saran Akademis
a.       Penelitian ini perlu dikembangkan oleh peneliti selanjutnya dengan sampel yang lebih besar, sehingga dapat mendeskripsikan nilai-nilai Etika Bisnis yang diterapkan dalam reseller fashion mobile marketing.
b.      Penelitian ini dapat dikembangkan dari sisi etika sebagai refleksi adalah  pemikiran moral. Dalam etika refleksi seseorang berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etika sebagai refleksi menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku orang.
2.      Saran Praktis Hasil penelitian menunjukkan bahwa  penerapan etika bisnis dalam mobile marketing dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, meningkatkan loyalitas yang berpengaruh terhadap peningkatan endapatan. Oleh karenanya diharapkan Labellabutik Group dan Muezza Collection Shop  sebagai reseller  fashion  terus memperhatikan etika  bisnis dalam kegiatan usahanya
DAFTAR PUSTAKA
·         Anoraga, Pandji. (2007). Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi. Jakarta: PT. RINEKE CIPTA.
·         Bartens, K. (2010). Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta: Kanisius Internet
·         Budiarta, Kustoro. (2010). Pengantar Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media
·         Sutrisna, D. (2011).  Etika Bisnis Konsep Dasar Implementasi dan Kasus. Cetakan pertama.Udayana: University Press
·         Umar, H. (2008).  Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis . Edisi Kedua. Cetakan Kesembilan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
·         Wahjanto, Sentot Imam. (2010). Bisnis Modern. Yogyakarta: GRAHA ILMU
Internet
·         AnneAhira. (2012). Pengertian, komponen, dan teori komunikasi. www.AsianBrain.com. www.anneAhira.com.
·         AnneAhira. (2012). 10 Etika bisnis online  yang harus diketahui. online marketer kelas dunia pertama dari Indonesia. www.AsianBrain.com. www.anneAhira.com/Bisnis/Bisnis Online/AsianBrain/EtikaBisnis. AnneAhira. (2013). Mengkaji arti bisnis dari berbagai pandangan. www.anneahira.com. Arum, V. (2011). Kelebihan BBM atau blackberry messenger. Online. http:// www.anugrahjaya.com/news.
·         Deliusno. (2012).  BBM bakal bisa untuk mengirim uang. Online. http://www.kompas.com.  Kamus Bahasa Indonesia Online. 2013
·         Kurniawan, A. (2013). Persaingan sehat. 26 Februari 2013. Web Dosen. www.ari-kurniawan-fh.web.unair.ac.id/index.html.
·         Moerdiyanto. (2009).  Etika bisnis. Diktat kuliah mahasiswa program studi manajemen fakultas ilmu sosial dan ekonomi universitas negeri Yogyakarta. Online. http://www.google.co.id/etikabisnis.pdf. 
·         Monetize, (2010). Pengertian reseller. Online. http://www.ajurnaads.blogspot.com
·         Wijaya, S.T (2012).  B2B mobile marketing. Specialist or known as SEO Consultant Jakarta/ engkoh. www.konsultanseojakarta.com/jasaseoindonesia. 21 November 2012.
·         Leppaniemi Matti dan Heikki Karjaluoto. (2008). Mobile Marketing: From Marketing Strategy to Mobile Marketing Campaign Implementation. Journal Faculty of  Economics and Business  Administation, University of Oulu, Finland. page 1-18. www.marshall.usc.edu_assets_006 _5568.pdf

0 komentar:

Posting Komentar