KELOMPOK RUJUKAN
Kelompok Referensi (Reference Group) atau
Kelompok Rujukan atau Kelompok Acuan merupakan sekelompok orang yang dianggap
memiliki pengaruh evaluasi, aspirasi, bahkan perilaku terhadap orang lain
secara langsung ataupun tidak langsung, dan dianggap sebagai pembandingan bagi
seseorang dalam membentuk nilai dan sikap umum/khusus atau pedoman khusus bagi
perilaku.
Kelompok referensi memberikan standar
(norma atau nilai) yang dapat menjadi perspektif penentu mengenai bagaimana
seseorang berfikir atau berperilaku, dan kelompok ini berguna sebagai referensi
seseorang dalam pengambilan keputusan. Menurut teori, kelompok rujukan
mempunyai tiga fungsi: fungsi komparatif, fungsi normatif, dan fungsi
perspektif.
KELUARGA
DAN STUDI PERILAKU KONSUMEN
Menurut James F. Engel – Roger D
Blackwell-Paul W. Miniart dalam saladin terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen.
1. Pengaruh
lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai
dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang
membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi
mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku
keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.
2. Perbedaan
dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan,
sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan
faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku.
3. Proses
psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap
dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian
konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam
penambilan keputusan pembelian.
Studi tentang keluarga dan hubungan
mereka dengan pembelian dan konsumsi adalah penting, tetapi kerap diabaikan dalam
analisis perilaku konsumen. Pentingnya keluarga timbul karena dua alasan:
1.
Banyak produk yang dibeli oleh konsumen
ganda yang bertindak sebagai unit keluarga.
Rumah adalah contoh produk yang dibeli oleh kedua pasangan,
barangkali dengan melibatkan anak, kakek-nenek, atau anggota keluarga lain dari
keluarga besar. Mobil biasanya dibeli keluarga, denga kedua pasangan dan kerap
anak remaja mereka terlibat dalam berbagai tahap keputusan, dan masih banyak
lagi contohnya.
2.
Bahkan ketika pembelian dibuat oleh
individu, keputusan pembelian individu bersangkutan mungkin sangat dipengaruhi
oleh anggota lain dalam keluarganya.
Anak-anak mungkin membeli pakaian yang dibiayai dan disetujui
oleh orangtua. Pengaruh seorang remaja mungkin pula besar sekali pada pembelian
pakaian orangtua. Pasangan hidup dan saudara kandung bersaing satu sama lain
dalam keputusan tentang bagaimana pendapatan keluarga akan dialokasikan untuk
keinginan individual mereka.
VARIABEL
YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN
·
Variable sosiologis yang mempengaruhi
keluarga
Bagaimana keluarga mengambil keputusan
dapat dimengerti denganlebih baik dengan mempertimbangkan dimensi sosilogis
seperti kohesi, kemamampuan beradaptasi dan komunikasi.
·
Keputusan pembelian keluarga
Keluarga adalah “pusat pembelian” yang
merefleksiakan kegiatan dan pengaruh individu yang membentuk keluarga
bersangkutan.
·
Peran individu dalam pembelian keluarga
Kebutuhan konsumsi keluarga melibatkan
setidaknya lima peranan yang dapat didefinisikan. Peran-peran ini mungkin
dipegang oleh suami , istri, anak, atau anggota lain dalm rumah tangga.
1. Penjaga
pintu ( gatekeeper) : inisiator pemikiran keluarga mengenai pembelian
produk.
2. Pemberi
pengaruh (influencer ) : individu yang opininya dicari dalam pembelian
produk.
3. Pengambil
keputusan (decider) : orang yang mempunyai wewenang/kekuasaan
keuangan.
4. Pembeli
(buyer) : orang bertindak sebagai agan pembeli
5. Pemakai
(user) : orang yang mengguanakan produk
·
Prilaku peran (role behavior)
Peran instrumental, yang digunakan
sebagai peran fungsional atau ekonomi, melibatkan aspek keluarga, kerakter
performansi, dan sifat “fungsional” lain seperti kondisi pembelian.
·
Peran pasangan hidup dalam keputusan
pembelian
Keputusan konsumsi dipegaruhi oleh
jenis keluarga dimana individu menjadi anggota.
·
Menurunya perbedaan jenis kelamin
Perbedaan jenis kelamin walaupun ada
gerakan menjauh dari mendominasi peranjenis kelamin,masih ada beberapa produk
dan dalam beberapa situasi.
SIKLUS
KEHIDUPAN KELUARGA DAN PERILAKU PEMBELIAN
Keluarga adalah “pusat pembelian” yang merefleksikan
kegiatan dan pengaruh individu yang membentuk keluarga bersangkutan. Individu
membeli produk untuk dipakai sendiri dan untuk dipakai oleh anggota keluarga
yang lain.
Keluarga memiliki struktur sendiri, seperti juga yang
terjadi pada masyarakat, dimana setiap anggota memainkan perannya masing-masing.
Bagi pemasar adalah penting untuk membedakan peran setiap anggota keluarga
dalam tujuan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran.
Konsep siklus hidup keluarga atau rumah tangga telah
terbukti sangat bermanfaat bagi pemasar, khususnya untuk aktivitas dari
keluarga-keluarga seiring dengan berjalannya waktu. Dengan adanya konsep siklus
hidup, pemasar mampu mengapresiasi kebutuhan keluarga, pembelian produk, dan
sumber daya keuangan bervariasi sepanjang waktu.
Keluarga berubah bersama waktu, melewati serangkaian tahap. Proses ini
disebut siklus kehidupan keluarga (SKK).
1.
Tahap Single
Walaupun pendapatan relatif rendah, mereka menjadi
sasaran dari sedikit permintaan yang kaku, maka konsumen di dalam tahap ini
umumnya memiliki pendapatan bebas yang besar. Sebagian dari pendapatan ini
digunakan untuk membeli mobil dan peralatan dasar serta peralatan untuk tempat
tinggal mereka yang pertama jauh dari rumah --- biasanya sebuah apartemen.
2.
Pasangan yang
baru menikah
Pasangan yang baru menikah dan tanpa anak biasanya
lebih kaya secara financial daripada sebelumnya dan pada masa datang yang tidak
terlalu lama lagi karena istri biasanya bekerja. Keluarga pada tahap ini juga
membelanjakan sebagian besar dari pendapatan mereka untuk mobil, busana,
liburan, dan kegiatan waktu senggang lain. dan tampaknya lebih rentan terhadap
iklan didalam tahap ini.
3.
Sarang lengkap I
(Full nest I)
Dengan adanya anak pertama, beberapa istri berhenti
bekerja diluar rumah, dan sebagai akibat pendapatan keluarga menurun. Pada saat
yang sama, anak kecil menimbulkan masalah baru yang mengubah cara keluarga
membelanjakan pendpatannya. Kebutuhan ini mengurang tabungan keluarga dan suami
serta istri kerap merasa tidak puas dengan posisi keuangan mereka.
4.
Sarang lengkap II
(Full Nest II)
Pada tahap ini, anak terkecil berusia 6 tahun atau
lebih, pendapatan suami membaik, dan istri kembali bekerja dirumah. Akibatnya,
posisi keuangan keluarga biasanya meningkat.
5.
Sarang lengkap
III (Full Nest III)
Sementara keluarga bertambah tua, posisi keuangannya
biasanya terus membaik karena pendapatan suami bertambah, istri kembali bekerja
atau mendapat gaji lebih tinggi dan anak-anak mendapatkan uang dari kerja
sambilan.
6.
Sarang Kosong I
(Empty Nest I)
Pada tahap ini keluarga paling puas dengan posisi keuangan
mereka dan jumlah uang yang ditabung karena pendapatan terus bertambah dan
anak-anak sudah meninggalkan rumah dan tidak lagi bergantung kepada orang tua
mereka dalam hal keuangan.
7.
Sarang Kosong II
(Empty Nest II)
Pada waktu ini, kepala rumah tangga sudah pensiun
sehingga pasangan tersebut biasanya menderita penurunan nyata dalam pendapatan.
Pengeluaran menjadi lebih berorientasi pada kesehatan.
8.
Orang yang
Bertahan Sendiri (Solitary Survivor)
Bila masih bekerja, orang yang bertahan ini masih
menikmati pendapatan yang besar.
9.
Orang yang
Bertahan Sendiri dan Sudah Pensiun (Retired Solitary Survivor)
Orang yang bertahan sendiri dan sudah pensiun
mengikuti pola konsumsi umum yang sama kecuali pada skala yang lebih rendah
karena penurunan pendapatan. Selain itu, individu ini mempunyai kebutuhan khusus
akan perhatian, kasih sayang dan keamanan.
SIKLUS
KEHIDUPAN KELUARGA TRADISIONAL
Siklus
Hidup Keluarga Model Tradisional
Siklus
hidup keluarga model tradisional yaitu pergerakan tahap yang sebagian besar
keluarga lewati, dimulai dari belum menikah (bujangan), menikah, pertumbuhan
keluarga, penyusutan keluarga, dan diakhiri dengan putusnya unit dasar. Tahapan
dari FLC model tradisional adalah:
·
Tahap I: Bachelor
Pemuda/i single dewasa yang hidup
berpisah dengan orang tua.
·
Tahap II: Honeymooners
Pasangan muda yang baru menikah.
·
Tahap III: Parenthood
Pasangan
yang sudah menikah setidaknya ada satu anak yang tinggal hidup bersama.
·
Tahap IV: Postparenthood
Sebuah
pasangan menikah yang sudah tua dimana tidak ada anak yang tinggal hidup
bersama.
·
Tahap V: Dissolution
Salah satu pasangan sudah meninggal.
STRUKTUR
KELUARGA DAN RUMAH TANGGA YANG BERUBAH
Tipe keluarga modern adalah bentuk
keluarga yang mengikuti perkembangan jaman atau peradaban yang baru sebagai
dampak dari penyesuaian-penyesuaian terhadap hal-hal baru dari ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Umumnya saat ini di era globalisasi dan
modernisasi kondisi keluarga atau struktur keluarga yang berhubungan dengan
peran mulai berubah karena masyarakat saat ini semakin beragam. Hal ini diakibatkan oleh beberapa sebab,
diantaranya:
1.
Pergeseran dari keluarga besar menjadi
keluarga kecil karena anggotanya semakin menurun.
2.
Orang tua tunggal meningkat karena
adanya perceraian.
3.
Orang berumah tangga tanpa adanya
ikatan pernikahan meningkat karena kumpul kebo.
4.
Karena perempuan juga berkarir sehingga
pembagian kerja dalam rumah tangga berubah.
5.
Status perceraian relative biasa.
Salah satu cara berpikir mengenai
alasan mengapa terjadi perubahan sosial dan transformasi sosial dalam keluarga
yaitu karena suatu masyarakat mempunyai kebutuhan untuk menyesuaikan dengan
lingkungan baik itu fisik maupun sosial atau lebih tepatnya menyesuaikan dengan
perubahan yang relevan dalam lingkungan keluarga.
Keluarga berubah sejalan dengan
perkembangan jaman dan perubahan yang diinginkan biasanya diharapkan bermuara
pada kesejahteraan masyarakat tapi kenyataannya hal itu sering diingkirai sehingga
masalah yang mucul malah lebih berat. Dalam usaha untuk mengkaji masalah tipe
keluarga modern saat ini, maka suatu hal yang sangat relevan untuk dipikirkan
adalah industrialisasi dan keluarga dimana terjadi perubahan struktur dari
masyarakat yang agraris menjadi industrialis.
PERANAN
WANITA YANG BERUBAH
Dengan
berkembangnya IPTEK, seorang perempuan yang dulu hanya seorang ibu rumah tangga
yang hanya mengurusi pekerjaan rumah, sekarang banyak perempuan-perempuan yang
sudah bergelar sarjana dan bekerja diberbagai bidang atau sektor baik jasa,
perdagangan dan lainnya. Mereka sudah tidak lagi hanya bekerja di rumah dan
mengurusi keluarga saja tapi juga merangkap dalam karir diberbagai bidang.
PERANAN
PRIA YANG BERUBAH (CHANGING MASCULINE ROLE)
Wanita ataupun pria sebagai konsumen apabila berubah
dalam penilaian terhadap suatu produk didasarkan dari budaya. Ada beberapa
budaya yang membuat wanita/pria berubah dalam penilaian atau sikap konsumen
terhadap suatu produk :
·
Budaya
psikologis. Budaya ini muncul dari dalam diri individu sebagai konsumen
·
Budaya sosial. Budaya
yang didasarkan dari gaya hidup orang lain dapat membuat konsumen berubah dalam
penilaian dan penggunaan suatu produk
METODOLOGI
PENELITIAN UNTUK STUDI TENTANG KEPUTUSAN KELUARGA
Bila anda menyiapkan analisis pengaruh keluarga pada keputusan keluarga
dalam hal pembelian atau konsumsi, sebagian besar teknik penelitian akan sama
dengan studi penelitian pemasaran yang lain.
1. Kerangka Proses-Keputusan.
Studi
mengenai struktur peran kerap memandang pembelian sebagai tindakan ketimbang
proses dan mendasarkan temuan pada pernyataan seperti “siapa biasanya yang
menambil keputusan pembelian?” atau “siapa yang mengambil keputusan ?
Namun,
bukti tersebut menunjukkan bahwa peranan dan pengaruh anggota keluarga
bervariasi menurut tahap di dalam proses keputusan. Sebuah contoh dari
metodologi proses diberikan oleh Wilkes, yang merasa bahwa pernyataan berikut
ini berguna untuk mengukur pengaruh keluarga :
·
Siapa yang
bertanggung jawab untuk pengenalan awal?
·
Siapa yang
bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai alternative pembelian?
·
Siapa yang mengambil
keputusan akhir mengenai alternative man yang harus dibeli?
·
Siapa yang membuat
pembelian actual terhadap produk?
Hasil
yang lebih baik diperoleh dengan menggunakan metodologi ini dibandingkan dengan
ukuran yang lebih global. Suami dan istri lebih mungkin menganut persepsi yang
sama mengenia pengaruh relative mereka untuk fase tertentu daripada bila
pengajuan pertnyaan gagal menanyakan tentang tahap-tahap keputusan.
2. Kategori Sturktur-Peran.
Kategori
struktur peran yang relevan dalam proyek penelitian bergantung kepada produk
atau jasa tertentu yang tengah dipertimbangkan, tetapi dalam banyak kategori
produk, hanya suami dan istri yang terlibat. Di dalam kategori lain, adalah
berguna untuk mengukur jumlah pengaruh di8 dalam peranan yang berbeda. Spiro
mendapatkan bahwa strategi pengaruh atau bujukan bergantung pada beberapa
variabel, khususnya tahap di dalam siklus kehidupan dan gaya hidup. Anak
terlibat dalam banyak jenis situasi pembelian, tetapi sifat pengaruh mereka
kerap diabaikan.
3. Bias Pewawancara.
Jenis kelamin
pewawancara atau pengamat mungkin mempengaruhi peranan yang menurut suami dan
istri mereka mainkan dalam situasi pembelian. Untuk mengatasi bias ini harus
digunakan kuesioner yang dikerjakan sendiri atau jenis kelamin pengamat harus
diatur secara acak untuk responden.
4. Seleksi Responden .
IMPLIKASI
BAGI STUDI PERILAKU KONSUMEN
Keluarga sangat penting dalam studi perilaku konsumen karena
dua alasan. Pertama, keluarga adalah unit pemakaian dan pembelian untuk banyak
produk konsumen. Kedua, keluarga adalah pengaruh utama pada sikap perilaku
individu.
Pemasar perlu berkomunikasi dengan pemegang masing-masing
peranan yang ada di keluarga. Anak misalnya, adalah pemakai serealia, mainan,
pakaian, dan banyak produk lain, tetapi mungkin bukan pembeli. Salah satu atau
kedua orangtua mungkin merupakan pengambil keputusan dan membeli, walaupun anak
mungkin penting sebgai pemberi pengaruh dan pemakai.
Peranan memberi pengaruh mungkin dipegang oleh orang yang
paling ahli. Sebagai contoh, orangtua mungkin menjadi pengambil keputusan
mengenai mobil mana yang mereka akan beli, tetapi remaja kerp memainkan peranan
utama sebagai penjaga pintu informasi dan sebagai pemberi pengaruh karena
pengetahuan yang lebih banyak mengenai unjuk kerja, cirri produk, atau norma
social.
Sumber :
http://raachmaa.blogspot.com/2013/11/pengaruh-keluarga-dan-rumah-tangga.html
http://www.loveindonesia.com/women/en/news/detail/3381/mengenali-tipe-keluarga-modern
0 komentar:
Posting Komentar