Selasa, 03 Juni 2014

Ringkasan Cinta. (baca: cinta dengan titik)




Novel ini menceritakan seorang cewek bernama lengkap Nessa Eswari Moe yang sangat menyukai seni dan segala hal yang berhubungan dengan tulisan dan kata-kata. Nessa juga mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang editor, tetapi ia sekarang masih bekerja sebagai copywriter serabutan.

Nessa telah membangun dinding yang kokoh di hatinya untuk tidak mau lagi berhubungan dengan yang namanya cinta. Ia trauma karena ditinggalkan oleh Ibu kandungnya sendiri dikarenakan oleh lelaki asing yang datang merusak hubungan keluarga mereka dan Ibunya memilih pergi dengan lelaki tersebut. Nessa sangat mengetahui kesedihan yang dialami oleh Ayahnya semenjak kejadian itu dan Nessa tidak akan lagi mau berhubungan dengan yang namanya cinta.

Hingga Ayahnya sempat menjodohkan putri semata wayangnya itu dengan pria yang sangat modis tapi playboy bernama Endru. Tetapi Nessa menolak, begitu pula dengan Endru.

Sewaktu penerbangan pulang menuju Yogyakarta, Nessa bertemu dengan seorang lelaki berambut gondrong. Lelaki tersebut bekerja di sebuah penerbitan bernama EPILOG dengan jabatan sebagai editor. Lelaki tersebut menawarkan kepada Nessa untuk mengisi lowongan kerja sebagai editor di EPILOG yang kebetulan kosong, dan Nessa pun masih mempertimbangkan tawaran yang diberikan oleh Demas.

Beberapa  menit lagi, pesawat tiba di landasan, Nessa menghabiskannya dengan bertopang dagu menghadap jendela, menatap keindahan senja. Nessa menoleh ke Demas, dan Demas memberinya sebuah senyuman. Nssa membalas dengan senyuman pula. Dan, untuk kali pertama, Demas melihat gadis dingin itu tersenyum, meski hanya sebentar dan sekilas.

Ayah Nessa menyetir mobil dengan khidmat, menjemput Nessa dari bandara. Dan mereka berdua mengobrol dan bercanda sambil menyinggung Nessa, kapan ia bertemu dengan pacarnya Nessa. Tapi Nessa menjawab dengan nada seperti ini. "Nessa mana punya pacar?". Nessa pernah dekat sama cowok, kok. Cuma, ya, begitu, memang belum ada yang pas.

Setelah sampai rumah, ayahnya langsung berbicara bahwa nanti ada tamu yang ingin datang kerumah. Beberapa jam kemudian tamu tersebut datang, ia adalah Calon yang akan di jodohkan dengan Nessa. Namanya Nak Rivai atau Endru. Nessa melihat cowok itu sudah berada diruang tamu. cowok itu memberikan senyuman, berpenampilan rapi, Ia mengenakan kemeja pas badan berwarna biru mud yang lengannya digulung hingga siku. Rambutnya gelap dan berpotongan spikey. Nessa tidak yakin apakah itu warna asli rambutnya atau hasil semir. Celana bahan warna coklat gelap jatuh dengan mantap di kakinya yang panjang dan di bungkus. sepatu pantofel hitam. Kulitnya berwarna kuning langsat. Badannya tegap, tetapi ia terlihat sangat santai

Suatu hari Nessa pun menerima lowongan tersebut tetapi Nessa tidak berhasil karena lowongan tersebut sudah ada yang mengisi.
Demas, itulah nama lelaki tersebut. Dari situlah kisah mereka dimulai.
Demas tahu kalau Nessa sangat menyukai kata-kata. Setelah gagal menjadi editor di EPILOG, Demas mengajaknya untuk bekerja sama di project kecilnya yang bernama adventurer, yaitu sejenis majalah seni yang berbasis web yang dikelola oleh Demas sendiri. Nessa pun tanpa pikir panjang lagi menerima ajakan Demas untuk bekerja sama di project kecil milik Demas. Karena Nessa sangat membutuhkan uang untuk dirinya dan ayahnya.

Hingga pada suatu hari mereka berniat meliput pagelaran seni di kota Solo, namun semua itu gagal karena mereka berdua telat. Sehingga memaksa mereka untuk bermalaman di kota Solo dan menikmati keindahan kota Solo, berdua di Ngarsopuro. Dan sepulang dari Solo tepatnya diteras rumah Nessa, ketika Nessa membalikkan badannya dan baru mengambil langkah pertama, tiba-tiba saja Demas menrik tangannya. Nessa membalikkan badannya kebali, menghadap Demas, Nessa terkejut dengan entakan tangan lelaki itu.

Seketika, tercipta ruang hening di antara mereka. Demas diam. Nessa diam. Nessa hendak mengatakan sesuatu, tetapi ia merasa kehilangan suaranya. Alis Demas yang begitu tebal, mata Nessa bisa melihat alis pria itu bersambung satu dengan yang lain. Hidung mancungnya terlihat sedikit bengkok memisahkan kedua pipinya yang tirus dan dihiasi rambut-rambut yang halus. Rahang dan dagunya terlihat sangat tegas. Dan mata lelaki itu, seakan menyedot seluruh energi Nessa dan memnuat kakinya lemah.

Lalu wajah mereka menjadi lebih dekat, sebuah ciuman tanpa rencana mendarat di bibir  Nessa. Bertegur sapa dibawah langit dini hari dan sorot remang cahaya lampu teras rumah. Tidak ada siapa-siapa yang menyaksikan.



Ciuman itu mengagetkannya. Nessa berani bersumpah, ia hanya terbawa oleh suasana. Nessa mencoba menenangkan hatinya yang tadi terasa kurang nyaman. Ia mengambil sepotong kue bingke dari atas piring di meja kecil di dekat tempat tidurnya. Oleh-oleh dari Bian. Saat ia mengunyah kue itu, ia tiba-tiba teringat pegang kue bingke di Pontianak beberapa hari lalu. Pedagang itu menawarkan Nessa untuk membeli empat kotak bingke saja ketimbang hanya tiga. Supaya genap, masing-masing memiliki pasangannya, katanya. Tentu saja Nessa mendengus dan berpikir itu hanya trik pedagang agar dia membeli lebih banyak bingke. Namun, jika dipikirkan lagi, ada sebuah pesan yang ingin disampaikan oleh pedagang bingke itu, yang kemudian diterjemahkan Nessa sebuah pertanyaan:



          Haruskah genap untuk menjadi lengkap?
          Mengapa ganjil tidak bisa memenuhi?

Bukankah manusia terlahir sendiri dan nanti juga akan dikubur sendiri ketika ia mati? Sendiri adalah ganjil. Jika harus genap agar lengkap, berarti saat lahir dan mati manusia adalah entitas yang “cacat” dan tidak sempurna?
Bukankah Tuhan juga cuma satu? Bukan dua, empat, atau enam?
Sebab dua terkadang kurang, dan tiga adalah bencana.

Semenjak ciuman itulah Nessa mulai merasakan lagi ada bibit cinta yang perlahan mulai muncul di hatinya. Mulai bersemi dan subur seiring berjalannya waktu. Mengahancurkan dinding kokoh yang selama ini ia bangun. Menggoyahkan prinsip yang selama ini berusaha pertahankan. Ya. Nessa telah kembali jatuh cinta.

Suatu hari, ketika Nessa berkunjung ke kantor EPILOG untuk menemui Demas, Nessa menemukan sesuatu yang membuat detak jantungnya seolah berhenti. Nessa menemukan sebuah foto terbingkai rapi yang berisikan foto Demas dengan seorang perempuan dengan sangat mesra dan terlihat sangat bahagia. Dan disetiap foto itu mereka masing-masing mengenakan sebuah cincin. Cincin yang sama. Yang menandakan bahwa hubungan Demas dengan perempuan itu tidak bisa dianggap biasa. 



Cincin itu berbayang di bola matanya. Semakin jelas. Semakin besar.
Untuk apa mengikat sesuatu, jika sedari awal sesuatu itu menginginkan kebebasan. Nessa tidak tahu apakah saat ini yang ia inginkan adalah sebuah ikatan ataukah kebebasan. Namun, yang ia tahu dan ia rasakan, ia sudah pelan-pelan mengikat hati dan perasaannya sendiri dengan ketakutan-ketakutan. Ketakutan dan keraguan. Ia ragu dengan apa yang ia lihat.

“Mengapa cinta membuatku mencintaimu,ketika pada saat yang samakau mencintai orang yang bukan aku?”
Beberapa hari setelah kejadian itu, Nessa sedikit dekat dengan Endru. Pernah suatu malam mereka berdua saling mengirim e-mail yang berisikan kata-kata yang sangat indah. Mungkin hanya untuk menghilangkan sakit hati yang dialami oleh Nessa untuk sementara.
Demas akhirnya mengaku kepada Nessa kalau dia memang  sudah mempunyai tunangan yang bernama Ivon yang bekerja sebagai pramugari. Demas juga mengaku sudah tidak sayang lagi dengan Ivon karena tugas Ivon sebagai pramugari yang menyebabkan  jarak memisahkan mereka berdua. Hingga akhirnya Demas pun memberanikan diri untuk menyatakan kepada Nessa kalau dia tidak mau kehilangan dirinya yaitu Nessa. Kini dua orang tersebut saling sayang.

Tetapi disini apakah Nessa disebut sebagai orang ketiga dan perusak hubungan orang lain?
Ciuman itu masih terngiang di pikiran Nessa, juga kata-kata sayang yang diucapkan Demas beberapa waktu yang lalu. Hingga Nessa pun menerima ajakan Demas untuk menjalin sebuah ‘hubungan’. Nessa tidak sadar bahwa dirinya telah masuk kedalam lingkaran yang dahulu sangat ia kutuk, menjadi orang ketiga disebuah hubungan. Banyak cibiran dari karyawan EPILOG terhadap hubungan mereka. Namun Nessa tidak peduli meskipun dirinya dianggap sebagai perusak dan sebagianya. Yang ia tahu dia tidak bisa jauh dari Demas, itu saja. Memang hati sangat sulit akur dengan logika.

Pada suatu hari sahabatnya Bian yang sebelumnya sudah melarang Nessa untuk berhubungan dengan lelaki tersebut karena lelaki tersebut sudah memiliki tunangan, datang membawa setumpuk foto mesra antara Demas dan Nessa. Bian marah karena selama ini sahabatnya Nessa telah menjadi selingkuhan dan mau saja dijadikan yang kedua oleh demas. Bian pun meninggalkan Nessa dengan perasaan yang kecewa sebagai sahabat. 



Demas berdiri di depan pintu kedatangan bandara. Ia berjalan mondar-mandir, seperti sedang memikirkan sesuatu. Tahu maupun tidak tahu, Demas sudah memutuskan, hari ini ia akan menjelaskan semuanya kepada Ivon.


Semakin lama, Demas menyadari bahwa ia mulai kehilangan rasa yang dulu ia miliki kepada Ivon. Pekerjaan Ivon sebagai pramugari yang memaksakan selalu berjarak dengan Demas dan tidak memberinya waktu yang banyak untuk menghabiskan hari bersama tunangannya itu, mau tidak mau, mengikis perasaannya sedikit demi sedikit.
 


Ivon pun pulang dari tugasnya sebagai pramugari. Demas sudah bersiap-siap untuk membatalkan pernikahannya dengan Ivon untuk membuktikan kepada Nessa kalau dia benar-benar sayang kepada Nessa. Namun, sebelum Demas mengucapkan kata-kata itu, Ivon mengeluarkan sesuatu dan diletakkan diatas meja. Setumpuk foto. Dirinya dengan Nessa.



Ternyata selama ini Ivon sudah mengetahui kedekatan tunangannya dengan Nessa. . Demas menghela napas dalam, mempersiapkan dirinya untuk mengungkapkan semuanya. Dan Demas pun tetap kepada perasaannya kalau ia hanya menginginkan Nessa, sehingga mau tidak mau Demas harus membatalkan pernikahannya dan membiarkan Ivon pergi meninggalkannya.

Setelah Demas dan Ivon sudah putus hubungan, lalu kejadiannya ternyata malah, Nessa memutuskan untuk menyuruh Demas pergi dari hidupnya dan tidak ingin berhubungan lagi dengannya, setelah dia membatalkan pernikahannya.

Seperti yang diucapkan Nessa “Jika jarak dan dan waktu sudah memisahkan kita begitu jauh, tapi perasaan kamu masih ada dan masih sama untukku, kamu boleh kembali dan kita akan bicara lagi tentang memulai semua ini.” Berat bagi Demas untuk memenuhi permintaan Nessa. Namun, ini semua demi memperjuangkan apa yang telah ia yakini. Untuk memperjuangkan apa yang telah membuatnya mengorbankan hal-hal lain dalam hidupnya. Untuk memperjuangkan sesuatu yang telah kian dalam menjerat dasar hatinya. Ia tidak mau kehilangan Nessa. Ia tidak mau kehilangan kebahagiaannya lagi. Nessa seperti kehilangan. Demas tidak lagi menghubunginya, tidak ada kabar maupun dari telefon atau sms, Demas pun menghilang. 

Setelah enam bulan kemudian, Endru dan calon istrinya yaitu Vina mengunjungi Nessa dirumahnya. Jujur saja Nessa sangat kaget akan hal itu. Setelah beberapa kali menghubungi Endru tidak bisa dan tiba-tiba ada kejadian yang  benar-benar mengejutnya. Iya,  Endru menjatuhkan pilihan pada Vina. Seorang wanita yang membuat Endru terikat dan menerima Endru apapun tentang dirinya dan masa lalunya.  Endru sudah bosan bebas dan melompat tanpa tujuan dari satu perempuan ke perempuan lain yang tidak memiliki arti apa-apa dalam hidupnya. Vina tahu semuanya tentang  Endru dan tentang kebiasaan buruknya pada masa lalu. Endru menceritakan semuanya kepadanya. Entalah, Endru tidak ingin menutupi apa-apa. Dan lagi, Vina lah satu-satunya perempuan yang ada disana, didekatnya, ketika Endru sempat berada pada titik terendah yaitu Nessa menolak cinta Endru.

Dan tepat setengah tahun ini, akhirnya Demas menghubungi Nessa melalui telepon untuk memintanya bertemu kembali. Tentu saja Nessa tidak akan menolak akan hal itu. Setelah Nessa dan Demas bertemu kembali di tempat “Artemy Italian Gelato & Ice Cream” , dimana tempat tersebut dalah tepat yang sering mereka kunjungi saat masih pacaran.  

Sebelum berbicara pada ke intinya, Demas menceritakan tentang dirinya yang pergi ke Australia dan bertemu dengan seorang rekan yang menyukai Adventure. Jika tidak bertemu dengan orang tersebut dia nyaris akan menutup webnya. Hanya saja kali ini Demas membuat website pernikahan semacam wedding organizer yang serupa untuknya. Setelah itu, Demas menceritakan tentang Ivon yaitu mantannya Demas yang hubungannya tidak bisa diteruskan lagi. Pada awalnya, sulit bagi Demas untuk memberi pengertian kepada keluarganya dan juga keluarga Ivon bahwa mereka tidak bisa meneruskan hubungan itu. Namun pada akhirnya, hubungannya yang tidak benar-benar diinginkan tidak bisa dipaksakan. Keluarganya dan keluarga Ivon menyetujui keinginan mereka untuk berpisah. Ivon masih sempat menghubungi Demas dan meminta untuk memperbaiki hubungan mereka, tetepi Demas menolaknya. Beberapa minggu kemudian, Dimas melihat Ivon di Bali bersama seorang pria. Dan tentu saja Ivon pun menceritakan semuanya. Bahwa pria itu adalah pacarnya yang berprofesi sebagai pilot. Dengan pria tersebut Ivon mendapatkan sebuah ketenangan dalam sebuah hubungan. 

Selesai cerita itu Demas langsung berbicara tentang cintanya dan mengajak Nessa untuk berhubungan kembali. Demas menyakinkan Nessa karena kini tidak ada lagi Ivon, tidak ada lagi orang lain. Hanya kamu dan aku. Berdua. Dan Demas pun berjanji dihadapan Nessa untuk tidak akan menyakitinya dan menjadikan Nessa satu-satunya penghuni hati Demas.  Dan, setelah itu, tidak ada yang bisa Nessa lakukan selain mengganggukkan kepalanya pelan dan tersenyum. Tentu saja Nessa memeluk Demas dengan sangat erat.